Muhammad Alhari, anak dari seorang petani Jamhari (50) dan ibunya Suaida (40) berhasil lulus pendidikan Bintara Polisi di lingkungan Polda Kalbar.
"Alhamdulillah saya lulus dari pendidikan Bintara Polisi, yang merupakan cita-cita saya sejak dahulu, terutama agar bisa membahagiakan kedua orang tua," kata Muhammad Alhari di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan, dirinya mendaftar untuk jadi polisi itu tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya.
Baca juga: Kapolda Kalbar melantik 200 bintara
"Dari dulu sudah ingin menjadi polisi, alasan ingin jadi polisi itu karena ingin membahagiakan kedua orang tua saya," ujar Muhammad.
Anak pertama dari tiga bersaudara itu pun mengakui bahwa sebelum daftar polisi, ia mengikuti pembinaan di Polres Kayong Utara, yang juga tanpa sepengetahuan orang tuanya.
"Sebelum daftar polisi itu saya ikut pembinaan di Polres Kayong Utara, setiap kali pulang sekolah itu saya tidak langsung pulang ke rumah, tetapi saya pergi ke Polres dulu untuk ikut pembinaan, dan waktu saya pembinaan itu pun orang tua tidak pernah tahu," katanya.
Ia juga mengatakan karena dari kampung dia hanya menyiapkan fisik yang kuat saja.
Baca juga: Kapolda Kalbar buka pelatihan Bintara Polri di SPN Kalbar
"Saya hanya menyiapkan fisik karena saya orang kampung, tetapi alhamdulillah pada hasil tes jasmani nilainya cukup tinggi," ungkapnya.
Muhammad Alhari menambahkan bahwa kedua orang tuanya pertama-tama sempat ragu kalau dia ingin daftar polisi karena persoalan uang yang tidak ada.
"Saya bilang kepada orang tua, bahwa ingin daftar polisi, tetapi orang tua bilang, uang dari mana mau daftar polisi, terus saya meyakinkan tanpa sedikitpun menggunakan uang, kemudian ikut pendidikan dari awal sampai akhir dan alhamdulillah bisa lulus," ujarnya.
Sementara itu Jamhari, ayah dari Muhammad Alhari mengaku tidak menyangka anaknya bisa jadi polisi, karena dirinya dari keluarga tidak mampu dan hanya bekerja sebagai petani padi saja.
Baca juga: 67 personel Polres Kapuas Hulu naik pangkat
Menurut dia, dari hasil panen padi biasanya hasilnya setengah dijual dan sisanya untuk makan.
Pria yang berumur 50 tahun itu pun berharap, anaknya bisa menjadi orang yang sukses dan bisa menegakkan kebenaran nantinya.
Baca juga: Kapolda Kalbar Buka Pendidikan Bintara SPN Pontianak
Baca juga: Kapolda Kalbar : Jangan Main-main Dalam Rekrutmen
Baca juga: 113 Prajurit Ikut Pendidikan Kejuruan Bintara Infanteri
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Alhamdulillah saya lulus dari pendidikan Bintara Polisi, yang merupakan cita-cita saya sejak dahulu, terutama agar bisa membahagiakan kedua orang tua," kata Muhammad Alhari di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan, dirinya mendaftar untuk jadi polisi itu tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya.
Baca juga: Kapolda Kalbar melantik 200 bintara
"Dari dulu sudah ingin menjadi polisi, alasan ingin jadi polisi itu karena ingin membahagiakan kedua orang tua saya," ujar Muhammad.
Anak pertama dari tiga bersaudara itu pun mengakui bahwa sebelum daftar polisi, ia mengikuti pembinaan di Polres Kayong Utara, yang juga tanpa sepengetahuan orang tuanya.
"Sebelum daftar polisi itu saya ikut pembinaan di Polres Kayong Utara, setiap kali pulang sekolah itu saya tidak langsung pulang ke rumah, tetapi saya pergi ke Polres dulu untuk ikut pembinaan, dan waktu saya pembinaan itu pun orang tua tidak pernah tahu," katanya.
Ia juga mengatakan karena dari kampung dia hanya menyiapkan fisik yang kuat saja.
Baca juga: Kapolda Kalbar buka pelatihan Bintara Polri di SPN Kalbar
"Saya hanya menyiapkan fisik karena saya orang kampung, tetapi alhamdulillah pada hasil tes jasmani nilainya cukup tinggi," ungkapnya.
Muhammad Alhari menambahkan bahwa kedua orang tuanya pertama-tama sempat ragu kalau dia ingin daftar polisi karena persoalan uang yang tidak ada.
"Saya bilang kepada orang tua, bahwa ingin daftar polisi, tetapi orang tua bilang, uang dari mana mau daftar polisi, terus saya meyakinkan tanpa sedikitpun menggunakan uang, kemudian ikut pendidikan dari awal sampai akhir dan alhamdulillah bisa lulus," ujarnya.
Sementara itu Jamhari, ayah dari Muhammad Alhari mengaku tidak menyangka anaknya bisa jadi polisi, karena dirinya dari keluarga tidak mampu dan hanya bekerja sebagai petani padi saja.
Baca juga: 67 personel Polres Kapuas Hulu naik pangkat
Menurut dia, dari hasil panen padi biasanya hasilnya setengah dijual dan sisanya untuk makan.
Pria yang berumur 50 tahun itu pun berharap, anaknya bisa menjadi orang yang sukses dan bisa menegakkan kebenaran nantinya.
Baca juga: Kapolda Kalbar Buka Pendidikan Bintara SPN Pontianak
Baca juga: Kapolda Kalbar : Jangan Main-main Dalam Rekrutmen
Baca juga: 113 Prajurit Ikut Pendidikan Kejuruan Bintara Infanteri
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020