Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Kalimantan Barat Agus Chusaini menyebutkan bahwa target pertumbuhan ekonomi yang ada bisa saja direvisi apabila wabah Virus Corona tetap berlanjut.

"Pertumbuhan ekonomi Kalbar diperkirakan akan mengalami kontraksi. Fenomena Virus Corona atau COVID-19 yang telah menyebar ke seluruh dunia pasti membawa dampak buruk bagi ekonomi Kalbar dan target ekonomi bisa direvisi apabila kasus ini berlanjut," ujar Agus Chusaini di Pontianak, Kamis.

Ia menyebutkan bahwa untuk target pertumbuhan ekonomi Kalbar pada 2020 di kisaran 5,0-5,4 persen.

"Kalau tahun sebelumnya target direntang 5,1-5,5 persen. Realisasi pertumbuhan ekonomi kita 2019 sebesar 5,00 persen,” kata dia.

Ia menyebutkan dampak langsung yang dirasakan masyarakat dalam beberapa waktu belakangan ini adalah kenaikan sejumlah harga bahan pokok, yang banyak diimpor dari Negeri Tirai Bambu. “Kurangnya pasokan pasti mempengaruhi harga di pasar,” imbuhnya.

Selain itu sektor pariwisata juga terpukul karena arus bepergian turis asing untuk wisata ke Indonesia menurun. Hal ini berimbas kepada bisnis yang berkaitan dengan pariwisata.

Sebagai mitra dagang strategis Indonesia, banyak produk-produk Kalbar yang mengandalkan Tiongkok sebagai pembeli. Agus menyebutkan penurunan ekspor akan terjadi.

Pihaknya berharap, wabah karena Virus Corona segera berakhir. Pasalnya apabila ekonomi Tiongkok anjlok, maka dunia akan terpengaruh.

“Kabar baiknya, perkembangan terakhir, penyebaran virus dan penanganan di Tiongkok mulai menunjukkan kemajuan. Angka yang sembuh juga semakin meningkat,” kata Agus.

Dia meyakini bila wabah COVID-19 dapat teratasi cepat, maka dampaknya tidak besar.

“Kalau segera selesai, dampaknya tidak banyak. Ini akan menjadi fenomena temporer saja dan mungkin pertumbuhan ekonomi kita tidak akan terkoreksi. Tetapi kalau ini berlangsung lama maka akan berdampak. Kemungkinan target pertumbuhan akan direvisi lagi,” tambah dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020