Anggota DPRD Kota Pontianak, Syarif Lutfi Almutahar mengatakan bahwa peran anak muda dalam mengurangi sampah di Kota Pontianak sangat dibutuhkan karena volume sampah saat ini kian bertambah.
"Dilihat dari volume sampah di Pontianak saat ini sudah mencapai 300 ton per hari. Sehingga kita butuh anak-anak atau generasi muda untuk membuat limbah sampah jadi karya guna membantu masyarakat Pontianak mengatasi volume sampah yang tinggi tersebut," ujarnya di Pontinak, Kalbar, Jumat.
Politisi PAN tersebut menyatakan terpenting lagi penerapan pengolahan limbah plastik harus diterapkan sejak sekarang.
Baca juga: SMA Muhammdiyah 1 Pontianak belajar mendaur ulang sampah sebagai seni
"Apalagi memang sudah ada program dari pusat Go Green yang artinya tidak dianjurkan untuk menggunakan sampah plastik," katanya.
Selain menerapkan go green, masyarakat juga bisa memanfaatkan limbah sampah terutama plastik menjadi karya seni atau kerajinan. Hal itu tentu bisa mendorong peningkatan ekonomi karena ada nilai tambah.
"Sekarang di Pontianak juga sudah banyak bank sampah. Bank sampah juga sangat membantu bagaimana sampah bisa menjadi bernilai ekonomi. Dengan sampah dikelola juga akan membuat lingkungan lebih bersih dan sehat serta indah," kata dia.
Ia mengajak dan mengimbau masyarakat Kota Pontianak untuk berbudaya bersih dan selalu membuang sampah pada tempatnya.
Baca juga: Pemkot Pontianak minta sekolah, perkantoran, kelurahan buat bank sampah mini
"Kalau kita tertib dalam berbagai hal termasuk membuang sampah pada tempatnya maka kota ini akan bersih dan sehat. Semua pihak berperan menciptakan ini. Tugas ini tugas bersama bukan hanya pemerintah," kata dia.
Sementara itu, Ketua Bank Sampah Dansen, Pontianak, Nawati menjelaskan dengan mendaur ulang sampah bisa menjadi nilai seni dan bisa dijadikan suatu karya bagi masyarakat.
"Sampah yang kita olah bisa dijadikan suatu barang yang bernilai seni dan bernilai ekonomi,"kata dia.
Ia menambahkan sebenarnya untuk proses pembuatan karya tidak begitu sulit asal mau mencoba .
"Kita sebenarnya hanya praktekan sendiri serta keinginan kuat untuk mempelajari prosesnya pasti akan mudah," kata dia.
Baca juga: Komunitas peduli lingkungan bersihkan sampah di Sungai Kapuas Pontianak
Baca juga: Pengunjung "sesalkan" sampah berserakan di Festival Kuliner di Pontianak
Baca juga: Mengolah sampah tak hanya jadi limbah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Dilihat dari volume sampah di Pontianak saat ini sudah mencapai 300 ton per hari. Sehingga kita butuh anak-anak atau generasi muda untuk membuat limbah sampah jadi karya guna membantu masyarakat Pontianak mengatasi volume sampah yang tinggi tersebut," ujarnya di Pontinak, Kalbar, Jumat.
Politisi PAN tersebut menyatakan terpenting lagi penerapan pengolahan limbah plastik harus diterapkan sejak sekarang.
Baca juga: SMA Muhammdiyah 1 Pontianak belajar mendaur ulang sampah sebagai seni
"Apalagi memang sudah ada program dari pusat Go Green yang artinya tidak dianjurkan untuk menggunakan sampah plastik," katanya.
Selain menerapkan go green, masyarakat juga bisa memanfaatkan limbah sampah terutama plastik menjadi karya seni atau kerajinan. Hal itu tentu bisa mendorong peningkatan ekonomi karena ada nilai tambah.
"Sekarang di Pontianak juga sudah banyak bank sampah. Bank sampah juga sangat membantu bagaimana sampah bisa menjadi bernilai ekonomi. Dengan sampah dikelola juga akan membuat lingkungan lebih bersih dan sehat serta indah," kata dia.
Ia mengajak dan mengimbau masyarakat Kota Pontianak untuk berbudaya bersih dan selalu membuang sampah pada tempatnya.
Baca juga: Pemkot Pontianak minta sekolah, perkantoran, kelurahan buat bank sampah mini
"Kalau kita tertib dalam berbagai hal termasuk membuang sampah pada tempatnya maka kota ini akan bersih dan sehat. Semua pihak berperan menciptakan ini. Tugas ini tugas bersama bukan hanya pemerintah," kata dia.
Sementara itu, Ketua Bank Sampah Dansen, Pontianak, Nawati menjelaskan dengan mendaur ulang sampah bisa menjadi nilai seni dan bisa dijadikan suatu karya bagi masyarakat.
"Sampah yang kita olah bisa dijadikan suatu barang yang bernilai seni dan bernilai ekonomi,"kata dia.
Ia menambahkan sebenarnya untuk proses pembuatan karya tidak begitu sulit asal mau mencoba .
"Kita sebenarnya hanya praktekan sendiri serta keinginan kuat untuk mempelajari prosesnya pasti akan mudah," kata dia.
Baca juga: Komunitas peduli lingkungan bersihkan sampah di Sungai Kapuas Pontianak
Baca juga: Pengunjung "sesalkan" sampah berserakan di Festival Kuliner di Pontianak
Baca juga: Mengolah sampah tak hanya jadi limbah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020