Seorang legislator dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pontianak mengajak para perempuan berani mengambil peran untuk terjun ke dunia politik guna memperjuangkan kepentingan bersama-sama.

"Sebagai perempuan tentu kita tidak ingin sebagai pelengkap saja, bahkan di rumah tangga kita juga ingin berperan besar. Tak ketinggalan, peran penting perempuan di lingkup yang lebih luas seperti di bidang politik," ujar anggota DPRD Kota Pontianak dari Fraksi Partai Golkar, Bebby Nailufa dalam diskusi bertema "Perempuan di panggung politik" di Pontianak, Jumat.

Baca juga: Praktisi media: angkat isu perempuan jadi berita populer

Diskusi kerja sama Jurnalis Perempuan Khatulistiwa (JPK), Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN) dan Citradaya Nita Pontianak itu guna mendorong kelompok perempuan untuk berperan aktif di bidang politik, dengan cara mengkaderkan dirinya di partai politik sehingga bisa ikut serta dalam pesta demokrasi pemilihan umum.

Menurut Bebby, perempuan harus berani mengambil peran di politik, namun harus memiliki bekal kemampuan sumberdaya manusia (SDM), sehingga kehadirannya dapat mewarnai panggung politik dan berperan lebih banyak.

Namun, diakuinya hingga kini masih banyak perempuan yang tidak berani mengambil keputusan untuk terjun ke politik karena beberapa faktor, di antaranya sosial budaya, tafsir agama, dan lingkungan.

Untuk terjun ke politik, ia mengatakan, selain memiliki keberanian, seorang perempuan juga harus mendapatkan dukungan dari lingkungannya.

Baca juga: International Women's Day, AJI Pontianak suarakan perempuan peladang pejuang kehidupan

Jika kemudian ingin menduduki posisi strategis di lembaga legislatif, misalnya, sebagai ketua komisi dan pimpinan DPRD, maka perempuan hendaknya dapat berkomunikasi dan meyakinkan anggota legislatif lainnya bahwa ia memang layak untuk memimpin.

"Saya berkomunikasi dengan teman-teman anggota legislatif lainnya untuk membuktikan bahwa kita memang mampu memimpin sehingga bisa mendapatkan dukungan," tutur anggota DPRD periode 2014-2019 dan 2019-2024 itu.

Karena itu, menurut dia, selain berani, mau berjuang (mewujudkan), dan mendapatkan dukungan dari lingkungan terdekat dan masyarakat pemilih, seorang perempuan yang terjun ke politik juga harus pandai berkomunikasi dengan rekan-rekan kerjanya di lembaga legislatif.

Sementara itu, Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Tanjungpura, Dea Veranida, menyatakan komitmen menjadi suatu yang sangat penting jika seorang perempuan ingin menekuni sesuatu, seperti di bidang politik.

"Perempuan dikatakan hebat karena ia bisa memegang komitmen dalam segala hal," kata dosen Ilmu Komunikasi Politik itu.

Dia menambahkan, perempuan juga harus membuktikan dengan aksi dari hal-hal yang telah dipegangnya, tak perlu dengan banyak kata dan janji.

"Kemudian dalam kepemimpinan, perempuan harus membuktikan dulu dan kerja lebih giat dari laki-laki agar bisa mendapat kesetaraan dalam hal apapun," ujarnya.

Ia mengingatkan, agar perempuan hendaknya tidak memedulikan "nyinyiran" di belakang. "Sudah sewajarnya sesama perempuan juga saling mendukung, jangan saling menjatuhkan. Perempuan juga harus kritis agar jadi pemimpin. Hasil dari kritis adalah dapat kesempatan dan kepercayaan dari masyarakat," katanya.

Pewarta: Nurul Hayat

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020