Saat ini pengawasan keluar masuk orang baik dari dalam mau pun keluar negeri yang melintas di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Indonesia - Malaysia di Kecamatan Badau, wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat terus ditingkatkan untuk pencegahan menyebarnya virus corona atau Covid-19 di daerah tersebut.
" Untuk antisipasi atau penanganan Covid - 19, kami mengacu terhadap protokol perbatasan khususnya pintu masuk Indonesia," kata Koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan wilayah kerja PLBN Badau, Farid Ayumi, dihubungi Antara, di Putussibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Minggu.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah, satu di Pontianak
Disampaikan Farid, salah satu bentuk antisipasi deteksi dini yang dilakukan di PLBN Badau yaitu dengan pemeriksaan suhu tubuh serta cek kondisi kesehatan lainya yang mengarah kepada Covid - 19.
Apabila ada yang menderita batuk, pilek dan demam maka akan segera masuk dalam ruangan untuk mengecek apakah itu gejala atau diduga virus Covid - 19.
" Ada beberapa langka yang kami lakukan, termasuk berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, baik itu petugas kesehatan Puskesmas atau rumah sakit, pihak Imigrasi, Bea cukai dan petugas di PLBN di Badau," jelas Farid.
Baca juga: Pemprov Kalbar liburkan semua sekolah cegah Covid-19
Untuk mendukung pengawasan deteksi dini virus corona, kata Farid, pihaknya dilengkapi sejumlah peralatan diantaranya yaitu thermo scanner, thermometer gun, kartu kewaspadaan kesehatan dan form screening di ruang klinik kesehatan yang digunakan pemeriksaan terhadap pelintas.
" Kami juga sudah melakukan rapat koordinasi dengan pihak - pihak terkait dalam meningkatkan sinergitas guna mencegah serta deteksi dini kemungkinan menyebarnya Covid - 19 melalui pintu masuk negara dan sampai ini masih aman," kata Farid.
Baca juga: Korsel umumkan kasus baru COVID-19 menurun
Baca juga: Bupati Sambas tegaskan daerahnya tidak ada positif Covid -19
Baca juga: Menhub selalu terdepan tangani dampak COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
" Untuk antisipasi atau penanganan Covid - 19, kami mengacu terhadap protokol perbatasan khususnya pintu masuk Indonesia," kata Koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan wilayah kerja PLBN Badau, Farid Ayumi, dihubungi Antara, di Putussibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Minggu.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah, satu di Pontianak
Disampaikan Farid, salah satu bentuk antisipasi deteksi dini yang dilakukan di PLBN Badau yaitu dengan pemeriksaan suhu tubuh serta cek kondisi kesehatan lainya yang mengarah kepada Covid - 19.
Apabila ada yang menderita batuk, pilek dan demam maka akan segera masuk dalam ruangan untuk mengecek apakah itu gejala atau diduga virus Covid - 19.
" Ada beberapa langka yang kami lakukan, termasuk berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, baik itu petugas kesehatan Puskesmas atau rumah sakit, pihak Imigrasi, Bea cukai dan petugas di PLBN di Badau," jelas Farid.
Baca juga: Pemprov Kalbar liburkan semua sekolah cegah Covid-19
Untuk mendukung pengawasan deteksi dini virus corona, kata Farid, pihaknya dilengkapi sejumlah peralatan diantaranya yaitu thermo scanner, thermometer gun, kartu kewaspadaan kesehatan dan form screening di ruang klinik kesehatan yang digunakan pemeriksaan terhadap pelintas.
" Kami juga sudah melakukan rapat koordinasi dengan pihak - pihak terkait dalam meningkatkan sinergitas guna mencegah serta deteksi dini kemungkinan menyebarnya Covid - 19 melalui pintu masuk negara dan sampai ini masih aman," kata Farid.
Baca juga: Korsel umumkan kasus baru COVID-19 menurun
Baca juga: Bupati Sambas tegaskan daerahnya tidak ada positif Covid -19
Baca juga: Menhub selalu terdepan tangani dampak COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020