Sebanyak 165.062 siswa SMA/SMK sederajat di Kalimantan Barat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada hari pertama, Senin pagi.

"165.062 siswa ini berasal dari 2.692 sekolah yang ada di Kalbar. Dari pantauan kita sampai pukul 12.00 tadi semua berjalan lancar, memang ada sekolah yang sempat listriknya mati, namun bisa diantisipasi dengan genset yang disiapkan pihak sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kalbar, Suprianus Herman di Pontianak, Selasa.

Dia mengatakan, sebelum pelaksanaan UNBK, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan mengirimkan surat tertulis kepada PLN dan Telkom baik dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi maupun surat tertulis dari satuan pendidikan pelaksanaan Ujian Nasional terkait dukungan pelaksanaan UNBK.

"Namun, memang karena kondisi kelistrikan yang belum stabil, ada beberapa sekolah yang sempat mengalami kendala listrik.  Tapi proses ujian masih bisa tetap berjalan dengan adanya persiapan yang baik dari pihak sekolah," tuturnya.

Suprianus menambahkan, menindaklanjuti Surat Gubernur Kalimantan Barat Nomor : 800/0828/Kesra-B tentang Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Terhadap Penyebaran dan Penularan Virus Corona (Covid-19) di Provinsi Kalimantan Barat, pihaknya telah mengimbau kepada seluruh  Kepala Satuan Pendidikan SMA, SMK, SLB baik negeri dan swasta yang menjadi kewenangan pembinaannya pada Disdikbud Kalbar  agar menginstruksikan peserta didiknya untuk belajar di rumah masing-masing terhitung mulai tanggal 16 Maret sampai dengan 2 April 2020 

"Namun, khusus kelas 6, 9, dan 12 tetap melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal Ujian Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional," tuturnya. 

Ia mengatakan UNBK dan Ujian Satuan Pendidikan (USP) mengikuti Prosedur Operasional Standar (POS) Ujian Nasional
 yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 

"Pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kalimantan Barat tetap berlangsung sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan pelaksanaan UNBK SMK ini tetap harus dilaksanakan karena dikhawatirkan dapat merepotkan siswa jika tidak dilaksanakan sesuai jadwal. 

"Itu ujian nasional, karena kita khawatir justru mereka di repotkan dengan sistem-sistem yang sekarang," kata Sutarmidji.

Namun, dirinya tetap mengharuskan pihak sekolah melakukan antisipasi dengan berbagai hal. Jika ada peserta didik yang sakit maka harus diberi masker.

"Kecuali kalau Kemendikbud memutuskan menunda ujian. Karena ini kan secara online. Kalau sudah ditetapkan pasti sudah dilakukan persiapan-persiapan," katanya. 
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020