Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menegaskan bahwa saat ini Pontianak dan sekitarnya sudah ditetapkan sebagai wilayah transmisi lokal, dimana penyebaran virus tidak lagi dari warga luar Kalbar, tetapi sudah dari warga ke warga lokal.

"Kota Pontianak berdasarkan apa yang ditulis di Website Kemenkes, penularan virus COVID-19 tidak lagi karena yang bersangkutan baru dari luar daerah atau luar negeri, tetapi penularan di Pontianak sudah dari warga ke warga, Maka saya minta jangan keluar rumah, jaga jarak ketika bertemu dan selalu pakai masker," kata Sutarmidji melalui akun FB nya, Kamis.

Baca juga: Kenaikan kasus baru virus corona semua berasal dari luar negeri

Menurut Sutarmidji, masyarakat Kalbar harus peduli terhadap Virus Corona dan sayangi diri sendiri dan keluarga dengan tetap di rumah. "Tidak usah keluar rumah kalau tak penting," tuturnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson mengatakan tidak ada arahan lagi dari Kemenkes, karena dengan ditetapkannya Pontianak sebagai wilayah transmisi lokal, maka semua penduduk harus ekstra hati-hati. 

"Tetaplah dirumah, jangan keluar rumah, sering cuci tangan dengan sabun karena kita tidak tahu virus itu menempel dipermukaan benda apa yang ada disekitar kita. Kita tidak tahu siapa yang sudah tertular karena dari pengalaman terhadap pasien 03 di Pontianak, yang sehat-sehat saja selama masa pemantauan, tidak tahunya dia positif COVID-19 dan masyarakat harus sadar bahwa virus ini sangat berbahaya," kata Harisson.

Baca juga: 3 karyawan Indomaret dievakuasi alami demam tinggi
Baca juga: Satu pasien COVID-19 di Provinsi Kalbar dinyatakan sembuh

Sementara itu, berdasarkan update data COVID-19 terbaru di Kalbar, sampai hari ini, Kamis tanggal 26 Maret tercatat untuk Orang Dalam Pengawasan (ODP) Dinkes Kalbar tercatat sebanyak 1957 orang, dimana terdapat 81 orang yang selesai masa pemantauan dan 1 orang yang semula berstatus sebagai ODP menjadi Pasien Dalam Pantauan (PDP).

Adapun sebaran ODP di Kalbar antara lain, Kota Pontianak : 166 Orang, Kota Singkawang : 130 orang, Kubu Raya : 134 orang, Mempawah : 59 orang, Sambas : 571 orang, Landak : 84 orang, Bengkayang : 9 orang, Sanggau : 209 orang, Sekadau : 55 orang, Melawi : 44 orang, Sintang : 280 orang, Kapuas Hulu : 59 orang, Ketapang : 31 orang, dan Kayong Utara : 44 orang.

Adapun untuk jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 20 orang dengan sebaran rawatan di RSUD. dr. Soedarso : 4 orang, RSUD. Abdul Aziz Singkawang : 4 orang, RSUD Sambas : 3 orang, RSUD. Ade M Djoen Sintang : 2 orang, RS. Kartika Husada Kubu Raya : 2 orang, RSUD Melawi : 1 orang, RSUD Agoes Djam : 3 orang dan RSUD Rubini Mempawah : 1 orang, dimana semua PDP yang ada masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.

Baca juga: Skenario pemerintah dampak COVID-19, nelayan-petani Kalbar paling terpuruk
Baca juga: Pernah ke Putussibau pasien dalam pengawasan Covid-19 meninggal di Pontianak

Sebelumnya, terdapat eks PDP yang telah keluar hasil pemeriksaannya sebanyak 13 orang dan dinyatakan negatif COVID-19. Kemudian, terdapat 2 PDP yang meninggal, sementara hasil laboratoriumnya belum keluar.

Kemudian, sampai hari ini juga sudah ditetapkan 4 orang yang positif terdampak COBID-19, dimana tiga pasien dirawat di Rumah Sakit (RSUD dr. Soedarso di Pontianak : 1 orang dan RSUD Abdul Aziz di Singkawang : 2 orang. Kemudian 1 pasien yang diisolasi secara ketat dirumahnya.

Baca juga: Satu Pasien Dalam Pengawasan Covid-19 di Kalbar meninggal
Baca juga: Pemkab Kubu Raya Beri Kompensasi Pelaku Usaha Terkait Penanggulangan Covid-19
Baca juga: 14 orang di Kapuas Hulu dalam pantauan terkait Covid - 19

 

50 tenaga medis di Jakarta positif COVID-19, 2 meninggal

 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020