Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa meminta Perum Bulog selaku distributor di daerah dapat segera mendistribusikan gula pasir di Kabupaten Landak, karena kelangkaan gula pasier di kabupaten itu.
"Saya meminta agar Bulog dapat segera mendistribusikan gula ke Kabupaten Landak, karena saat ini suplay gula menjadi berkurang yang menyebabkan kelangkaan dan harga yang cukup tinggi dari biasanya," kata Karolin di Ngabang, Jumat.
Karolin berharap ada kebijakan yang memihak pada rakyat di tengah wabah virus corona (COVID-19) ini. "Saya berharap ada kebijakan khusus yang memihak pada rakyat dari Perum Bulog agar segera bisa mendistribusikan gula ke Kabupaten Landak, dan ini menjadi hal yang sangat diperlukan untuk menjaga perekonomian kita," tuturnya.
Sementara itu, akibat merebaknya virus COVID-19 saat ini, menyebabkan kelangkaan dan melonjaknya harga kebutuhan pokok salah satu yang paling dirasakan masyarakat Kabupaten Landak saat ini yaitu naiknya harga gula pasir yang biasanya dapat diperoleh Rp13.000 perkilogram, kini menjadi dikisaran Rp19.000 perkilogram bahkan ada juga yang menjual hingga Rp21.000 perkilogram.
"Sekarang harganya 19.000 sekilo, sebelumnya sih 13.000 saja," ungkap Tuti, salah satu pedagang sembako di Pasar Rakyat Ngabang.
Diungkapkannya sudah sekitar seminggu tidak ada pendistribusian gula di Ngabang, bahkan beberapa pedagang mulai tidak ada stok penjualan."Sudah semingguan tidak ada gula yang masuk ke sini, makanya mulai langka," papar Tuti.
Diprediksi penyebab naiknya harga gula pasir ini dikarenakan pandemi virus corona (Covid-19) yang telah melanda Indonesia bahkan di Kalimantan Barat sendiri, sehingga berimbas pada kurangnya pendistribusian gula pasir di daerah dan menyebabkan kelangkaan serta mahalnya harga gula pasir.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Saya meminta agar Bulog dapat segera mendistribusikan gula ke Kabupaten Landak, karena saat ini suplay gula menjadi berkurang yang menyebabkan kelangkaan dan harga yang cukup tinggi dari biasanya," kata Karolin di Ngabang, Jumat.
Karolin berharap ada kebijakan yang memihak pada rakyat di tengah wabah virus corona (COVID-19) ini. "Saya berharap ada kebijakan khusus yang memihak pada rakyat dari Perum Bulog agar segera bisa mendistribusikan gula ke Kabupaten Landak, dan ini menjadi hal yang sangat diperlukan untuk menjaga perekonomian kita," tuturnya.
Sementara itu, akibat merebaknya virus COVID-19 saat ini, menyebabkan kelangkaan dan melonjaknya harga kebutuhan pokok salah satu yang paling dirasakan masyarakat Kabupaten Landak saat ini yaitu naiknya harga gula pasir yang biasanya dapat diperoleh Rp13.000 perkilogram, kini menjadi dikisaran Rp19.000 perkilogram bahkan ada juga yang menjual hingga Rp21.000 perkilogram.
"Sekarang harganya 19.000 sekilo, sebelumnya sih 13.000 saja," ungkap Tuti, salah satu pedagang sembako di Pasar Rakyat Ngabang.
Diungkapkannya sudah sekitar seminggu tidak ada pendistribusian gula di Ngabang, bahkan beberapa pedagang mulai tidak ada stok penjualan."Sudah semingguan tidak ada gula yang masuk ke sini, makanya mulai langka," papar Tuti.
Diprediksi penyebab naiknya harga gula pasir ini dikarenakan pandemi virus corona (Covid-19) yang telah melanda Indonesia bahkan di Kalimantan Barat sendiri, sehingga berimbas pada kurangnya pendistribusian gula pasir di daerah dan menyebabkan kelangkaan serta mahalnya harga gula pasir.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020