Gerakan Pengusaha Kalbar Peduli mulai menyalurkan bantuan hasil donasi para pengusaha berupa alat pelindung diri (APD) dan alat medis lainnya
kepada pemerintah daerah dalam rangka memerangi COVID-19 di provinsi itu.

Ketua Gerakan Pengusaha Kalbar Peduli, Arie Chandra, Jumat mengatakan bantuan tersebut sudah disalurkan ke Pemerintah Provinsi Kalbar, Pemerintah Kota Pontianak, Pemerintah Kota Singkawang, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, RS Untan Pontianak dan lainnya.

Baca juga: Sutarmidji minta perusahaan salurkan CSR ke warga terdampak COVID-19

"Beberapa bantuan juga akan disalurkan ke pemerintah daerah lain di Kalbar dalam beberapa hari-hari ke depan. Kami juga bekerjasama dengan Polda Kalbar dan Kodam XII Tanjungpura untuk penyaluran masker kepada masyarakat. Bantuan itu berupa alat medis dan alat pelindung diri seperti masker, pakaian hazmat, kacamata safety, hand sanitizer, dan lainnya," ujar Arie Chandra yang juga merupakan Ketua Dewan Penasehat Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kalbar di Pontianak,.

Arie meminta pemerintah daerah untuk menyalurkan ADP kepada tim medis dan rumah sakit yang sedang berjuang menghadapi wabah COVID-19 di Kalbar.

"Kondisi sekarang di mana dunia serentak mengalami musibah yang sama, tentu alat-alat ini sulit didapatkan. Jadi kami inisiatif untuk menyumbang APD dan alat medis lainnya," kata dia.

Selain itu, pihaknya juga sedang mendatangkan alat rapid test untuk Kalbar. Ada sekitar 16.000 unit rapid test yang didatangkan. Selain itu akan ada pula termometer tembak. Pihaknya juga berencana untuk membuat bak cuci tangan yang akan disebar di sejumlah titik strategis di Kalbar.

Baca juga: Kalbar dapat bantuan ADP dari perusahaan swasta

"Kita akan buat.Tentu kita akan koordinasi dengan pemerintah daerah. Titik mana saja yang membutuhkan adanya bak cuci tangan bersama ini," sebut dia.

Sampai saat ini donasi masih dibuka, dan mengalir. Arie enggan membeberkan jumlah nominalnya, lantaran masih donasi itu masih terus terkumpul. Namun sampai saat ini sudah hampir 300 pengusaha di Kalbar maupun pengusaha perantauan asal Kalbar yang menyumbangkan uang mereka.

Sementara itu, Ketua Kadin Kalbar Santyoso Tio yang juga salah seorang inisiator gerakan ini menilai, saat ini adalah momentum di mana dunia usaha untuk kompak dan bersatu. Pasalnya di sejumlah negara, COVID-19 telah meluluhlantakkan perekonomian.

“Kepedulian dan kekompakan kita dibutuhkan untuk saat ini. Kalau kita menyumbang sendiri-sendiri, tentu jumlahnya kecil dalam menghadirkan bantuan. Tetapi kalau dikumpulkan tentu akan banyak dan keleluasaan terasa. Bisa dirasakan lebih luas oleh masyarakat,” kata dia.

Baca juga: Erick Thohir diminta pertimbangkan bentuk perusahaan asuransi baru
Baca juga: Tjhai Chui Mie: Banyak TKI pulang ke Kota Singkawang tidak lapor diri

Kadin, juga meminta kepada asosiasi usaha sektor pangan, ritel dan logistik untuk memastikan kelancaran usahanya. Selain itu penyaluran kepada masyarakat harus dilakukan secara normal. Menurutnya stok dan distribusi bahan pokok harus tetap lancar pada momen sekarang ini.

Santyoso berharap pula kepada para anggotanya untuk patuh terhadap arahan pemerintah. Pasalnya situasi darurat ini membutuhkan kedisiplinan dan kepatuhan terhadap pemerintah.

Soal dampak COVID- 19 terhadap perekonomian Kalbar, utamanya dunia usaha, Santyoso menyebut dampaknya sudah sangat terasa. Kendati dunia bisnis babak belur dihantam corona, namun bukan berarti kepedulian dari pengusaha harus terhenti.

"Justru di saat seperti inilah kita harus bahu-membahu dengan pemerintah dan masyarakat. Kita lakukan yang kita bisa. Mudah-mudahan musibah ini cepat berlalu dan kita hidup normal kembali," kata dia

Baca juga: Di Malaysia, gaji PM dan menteri dipotong dua bulan untuk COVID-19
Baca juga: 1 PDP COVID-19 meninggal miliki riwayat perjalanan dari Malaysia
Baca juga: Dua warga Singkawang pulang dari Sarawak Malaysia jalani karantina

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020