Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan, Pemkab Sintang siap menyalurkan bantuan beras 100 ton khusus bagi keluarga yang berpotensi terkena dampak COVID-19.

"Bantuan beras ini dari Pemkab Sintang. Selain itu, ada juga bantuan beras sebesar 10 kg/KK sebagai tahap pertama untuk 57.872 KK miskin yang berasal dari bansos Pemprov Kalbar," kata Jarot di Sintang, Senin.

Dikatakan Jarot, Pemkab Sintang saat ini sedang mempersiapkan mekanisme penyaluran bantuan beras ini.

Tidak hanya bantuan beras, Pemkab Sintang juga memberikan insentif pada pelaku UMKM berupa keringanan pembayaran sewa lapak, kios dan ruko sebesar 50 persen selama 3 bulan pada pedagang di pasar pasar milik Pemkab Sintang.

Dalam waktu dekat, kata Jarot, Pemkab Sintang akan menggelar operasi pasar untuk komoditas gula yang sedang langka dan harganya mahal.

"Operasi pasar dengan menggelar pasar murah untuk komoditi gula akan dilakukan seluruh kecamatan," kata Jarot.

Sementara Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Sintang, Sudirman mengatakan, operasi pasar dilakukan untuk memenuhi dan menekan harga gula pasir yang mahal.

"Kita masih hitung berapa kebutuhan gula untuk operasi pasar. Tapi operasi pasar bergantung juga pada ketersediaan stok gula. Karena distributor mengatakan stok gula kurang," katanya.

Sudirman mengatakan, Pemkab Sintang masih menunggu pendistribusian gula impor yang kemungkinan baru didistribusikan ke daerah daerah pertengahan April.

Untuk menggelar operasi pasar ini, Pemkab Sintang sedang mempersiapkan mekanismenya agar tidak terjadi pengumpulan massa di pasar murah.

"Kita masih cari cara jika harus gelar pasar murah agar tidak terjadi pengumpulan orang dalam jumlah banyak," kata dia.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo/Tantra

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020