Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir mengatakan sudah menyurati KJRI di Kuching untuk memfasilitasi dalam meminta bantuan dari pihak Malaysia menyediakan kebutuhan sembako di daerah perbatasan Indonesia - Malaysia.

"Saya sudah surati KJRI di Kuching, bahkan saya sudah hubungi via telepon, agar dilakukan koordinasi dengan Residen Sarawak - Malaysia untuk membantu ketersediaan sembako di perbatasan," kata Nasir, kepada ANTARA, di Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Rabu.
 
Menurut dia, saat ini ketersediaan sembako di perbatasan sangat sedikit karena "lockdown" Malaysia akibat wabah COVID - 19 sementara tidak lama lagi menjelang Ramadhan serta Idul Fitri.
 
Ia mengungkapkan, dari koordinasi itu, pihak Malaysia siap membantu suplai sembako untuk daerah perbatasan, namun mesti di melibatkan Residen Sarawak - Malaysia.
 
Ia mengatakan, saat ini masih menunggu realisasi permohonan bantuan untuk ketersediaan sembako di perbatasan.
 
" Saya tidak mau itu antara swasta dan swasta, kita inginkan melibatkan pemerintah terutama Residen Sarawak dan sudah tidak ada masalah kita tinggal menunggu realisasinya," jelas Nasir.
 
Dikatakan Nasir, untuk penyedia sembako dari Malaysia nantinya di lima kecamatan perbatasan ada pihak ketiga, namun tetap di bawah pengawasan dengan harga yang pantas.
 
Lima kecamatan daerah perbatasan Indonesia - Malaysia wilayah Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat yaitu Kecamatan Embaloh Hulu, Batang Lupar, Badau, Empanang dan Kecamatan Puring Kencana.

Baca juga: Lockdown Malaysia warga perbatasan di Kapuas Hulu kesulitan sembako
Baca juga: Empat orang asing miliki istri dan toko sembako di perbatasan negara

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020