Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson mengatakan, dari 1.063 ASN Kalbar yang mengikuti Rapid Test COVID-19, sebanyak 42 orang diantaranya mendapatkan hasil reaktif.

"Untuk pemeriksaan rapid test COVID-19 untuk ASN di Kalbar sudah dilakukan terhadap 1.063 orang yang mana hasil reaktif sebanyak 42 orang ASN yang terdiri eselon 2 tiga orang, eselon 3 delapan orang, eselon 4 lima orang dan staf 26 orang," kata Harisson di Pontianak, Selasa.

Harisson menambahkan, bahwa pada awalnya pemeriksaan Rapid Test ini diperuntukkan kepada pejabat eselon II dan III yang masih aktif bekerja di kantor. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kesehatan ASN yang dimaksud agar tetap aman dari COVID-19.

"Jadi pemeriksaan Rapid Test pada ASN itu sebenarnya hanya untuk eselon II, eselon III yang masih tetap ke kantor. Kita harus memastikan apakah mereka yang bekerja di kantor ini terpapar COVID-19 atau tidak," tuturnya.

Namun, katanya, karena berdasarkan pemeriksaan pimpinan tinggi pratama di lingkungan ASN Kalbar ada yang reaktif, maka untuk mengantisipasi agar yang reaktif ini tidak menularkan virus tersebut, akhirnya pemeriksaan juga dilakukan kepada staf dan teman kantor para ASN Pemprov Kalbar, termasuk orang-orang yang pernah kontak dengan para pegawai itu.

"Pada perkembangannya ternyata ada eselon II maupun eselon III ternyata reaktif, untuk itu kita memeriksa teman kantor, atau kontak dari para pejabat atau staf yang reaktif ini," katanya.

Terkait hal tersebut, saat ini Dinkes Kalbar terus melakukan penelusuran, rekan kerja dalam satu kantor atau siapa saja yang kontak dengan ASN ini, untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Kalbar.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020