Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson mengungkapkan terdapat satu pasien warga Kalbar positif COVID-19 yang semula diisolasi di RSUD Kabupaten Magetan, namun berhasil pulang sehingga pihaknya segera mengambil tindakan.
"Jadi, ada seorang laki-laki umur 38 tahun yang merupakan warga Mempawah, namun selama ini mengajar di salah satu Pondok Pesantren di Temboro, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan hasil rapid test, pria ini diketahui reaktif COVID-19 dan dilakukan tes swab PCR dan hasilnya positif COVID-19," kata Harisson di Pontianak, Rabu.
Dia menjelaskan, karena positif, pasien kemudian di isolasi di Magetan namun pada tanggal 16 April pria ini bisa pulang ke Kalbar dengan menggunakan pesawat Citylink dari Surabaya ke Pontianak.
Diketahui, saat pulang pria ini bersama istrinya yang berusia 28 tahun, seorang anak berumur 5 tahun dengan tempat duduk di pesawat berada di kursi 25 F, 25 E dan 25 D. Sesampainya di bandara Supadio mereka langsung pulang ke Mempawah.
"Baru tadi pagi saya mendapatkan pemberitahuan dari Dinkes Kabupaten Magetan yang menyatakan ada satu pasien kasus konfirmasi COVID-19 yang pulang ke Pontianak tanpa izin. Mendapatkan informasi itu, saya langsung menghubungi Dinkes Mempawah dan dari Pemerintah Kabupaten Mempawah langsung melakukan penjemputan kepada lelaki tersebut," tuturnya.
Saat ini laki-laki tersebut sudah berada di ruang isolasi RSUD Rubini Mempawah, sedangkan di rumahnya ada sembilan orang termasuk laki-laki tersebut. Dinkes Mempawah kemudian melakukan isolasi secara ketat terhadap di rumah dan dijaga oleh petugas Puskesmas dan Tim Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 di kecamatan.
"Rencananya besok Dinkes Mempawah akan melakukan Rapid Test terhadap delapan anggota keluarga laki-laki tersebut," katanya.
Dirinya juga mengingatkan kepada masyarakat yang pulang dari Surabaya pada tanggal 16 April menggunakan pesawat Citylink diharapkan agar dapat melapor ke puskesmas atau Dinkes kabupaten/kota masing-masing agar bisa dilakukan pemeriksaan, khususnya bagi para penumpang yang duduk berdekatan dengan lelaki ini.
"Diharapkan para penumpang dari Surabaya ke Pontianak pada tanggal 16 April dengan menggunakan Citylink agar bisa menceritakan bahwa mereka satu pesawat dengan pasien konfirmasi positif COVID-19, agar bisa diambil tindakan segera," kata Harisson.
Baca juga: Bertambah empat kasus, positif COVID-19 di Kalbar jadi 31
Baca juga: Enam kasus positif COVID-19 di Kalbar, empat di Ketapang
Baca juga: Empat kasus baru COVID-19 di Kalbar jemaah SF
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Jadi, ada seorang laki-laki umur 38 tahun yang merupakan warga Mempawah, namun selama ini mengajar di salah satu Pondok Pesantren di Temboro, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan hasil rapid test, pria ini diketahui reaktif COVID-19 dan dilakukan tes swab PCR dan hasilnya positif COVID-19," kata Harisson di Pontianak, Rabu.
Dia menjelaskan, karena positif, pasien kemudian di isolasi di Magetan namun pada tanggal 16 April pria ini bisa pulang ke Kalbar dengan menggunakan pesawat Citylink dari Surabaya ke Pontianak.
Diketahui, saat pulang pria ini bersama istrinya yang berusia 28 tahun, seorang anak berumur 5 tahun dengan tempat duduk di pesawat berada di kursi 25 F, 25 E dan 25 D. Sesampainya di bandara Supadio mereka langsung pulang ke Mempawah.
"Baru tadi pagi saya mendapatkan pemberitahuan dari Dinkes Kabupaten Magetan yang menyatakan ada satu pasien kasus konfirmasi COVID-19 yang pulang ke Pontianak tanpa izin. Mendapatkan informasi itu, saya langsung menghubungi Dinkes Mempawah dan dari Pemerintah Kabupaten Mempawah langsung melakukan penjemputan kepada lelaki tersebut," tuturnya.
Saat ini laki-laki tersebut sudah berada di ruang isolasi RSUD Rubini Mempawah, sedangkan di rumahnya ada sembilan orang termasuk laki-laki tersebut. Dinkes Mempawah kemudian melakukan isolasi secara ketat terhadap di rumah dan dijaga oleh petugas Puskesmas dan Tim Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 di kecamatan.
"Rencananya besok Dinkes Mempawah akan melakukan Rapid Test terhadap delapan anggota keluarga laki-laki tersebut," katanya.
Dirinya juga mengingatkan kepada masyarakat yang pulang dari Surabaya pada tanggal 16 April menggunakan pesawat Citylink diharapkan agar dapat melapor ke puskesmas atau Dinkes kabupaten/kota masing-masing agar bisa dilakukan pemeriksaan, khususnya bagi para penumpang yang duduk berdekatan dengan lelaki ini.
"Diharapkan para penumpang dari Surabaya ke Pontianak pada tanggal 16 April dengan menggunakan Citylink agar bisa menceritakan bahwa mereka satu pesawat dengan pasien konfirmasi positif COVID-19, agar bisa diambil tindakan segera," kata Harisson.
Baca juga: Bertambah empat kasus, positif COVID-19 di Kalbar jadi 31
Baca juga: Enam kasus positif COVID-19 di Kalbar, empat di Ketapang
Baca juga: Empat kasus baru COVID-19 di Kalbar jemaah SF
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020