Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) membantu melindungi sebanyak 8.000 relawan medis dan non-medis yang terdaftar di BNPB sebagai garda terdepan dalam penanggulangan pandemi COVID-19.
Kepala BPJAMSOSTEK Kantor Cabang Madiun Tito Hartono dalam keterangan pers yang diterima di Madiun, Minggu mengatakan bantuan tersebut diwujudkan dalam bentuk pemberian donasi perlindungan dua program BPJAMSOSTEK, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JK) untuk 8.000 relawan yang terdaftar di BNPB sejak April 2020.
"Kami memberikan donasi untuk perlindungan bagi para relawan sebanyak 8.000 orang nantinya. Saat ini baru 1.625 yang datanya sudah kami terima dan telah terdaftar sebagai peserta BPJAMSOSTEK," ujar Tito mengutip keterangan Direktur Utama BPJAMSOSTEK Agus Susanto.
Melalui program itu, seluruh insan BPJAMSOSTEK, yaitu 6.100 karyawan dan semua jajaran Direksi dan Dewas telah memberikan sebagian penghasilan mereka untuk donasi tersebut.
Tito mengungkapkan, BPJAMSOSTEK juga mengajak pihak lain untuk ikut berpartisipasi dalam donasi perlindungan relawan ini melalui program Gerakan Nasional Peduli Perlindungan Pekerja Rentan (GN Lingkaran). Tidak hanya itu, sejak COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi, BPJAMSOSTEK juga memberikan bantuan 128.000 masker kepada masyarakat dan para pekerja yang terdampak.
BPJAMSOSTEK juga telah menggeser anggaran operasionalnya senilai Rp300 Miliar untuk memberikan dukungan dalam bentuk program vokasional untuk peserta ter-PHK, bantuan promotif dan preventif berupa 615.000 masker, 123.000 vitamin, dan 6.400 alat pelindung diri (APD) kepada peserta BPJAMSOSTEK.
Khusus wilayah BPJAMSOSTEK Madiun, rencananya akan dibagikan sebanyak 3.500 masker untuk pekerja, 30 APD lengkap untuk rumah sakit mitra yang bekerja sama sebagai Pusat layanan Kecelakaan Kerja (PLKK), dan 660 butir multivitamin untuk wilayah eks-Keresidenan Madiun
Pada peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day tanggal 1 Mei yang lalu, BPJAMSOSTEK juga telah memberikan bantuan paket sembako senilai Rp2,25 miliar dan APD.
Khusus wilayah BPJAMSOSTEK Madiun, ada sebanyak 100 paket bahan pangan yang dibagikan. Setiap paket terdiri dari beras, minyak goreng, gula pasir, sarden, susu kaleng, dan mie instan. Bantuan bahan pangan tersebut diberikan kepada warga yang terdampak wabah penyebaran virus corona atau COVID-19.
Selain paket bahan pangan atau sembako, BPJAMSOSTEK Kantor Cabang Madiun dan Serikat Pekerja BPJAMSOSTEK juga membagikan masker sebagai upaya mendukung pemerintah terkait penanganan dan pencegahan penyebaran COVID-19.
Perluasan cakupan JKK juga dirilis oleh BPJAMSOSTEK, yaitu terkait dengan Penyakit Akibat Kerja (PAK) bagi pekerja kesehatan ataupun relawan yang bertugas di fasilitas kesehatan atau perawatan COVID-19. Kontribusi lainnya berupa pemberlakuan relaksasi iuran sebesar 90 persen yang dilakukan untuk membantu pemberi kerja agar tidak melakukan PHK dan dapat membayarkan THR kepada peserta.
BPJAMSOSTEK akan terus berusaha menyalurkan bantuan sesuai dengan kemampuan dan tupoksi yang dimiliki, sebagai komitmen untuk mendukung pemerintah, para pekerja, dan pengusaha di tengah pandemi COVID-19.
"Semoga apa yang kami lakukan dapat membantu para stakeholder. Harapan kami, situasi ini dapat cepat diatasi dan kita lalui bersama untuk membangun dan memperkuat perekonomian nasional kembali," katanya.
Adapun, penyerahan donasi perlindungan dua program BPJAMSOSTEK bagi relawan medis dan non-medis BNPB secara seremonial dan simbolis telah dilakukan di Gedung Graha BNPB pada Jumat (8/5) oleh Direktur Utama BPJAMSOSTEK Agus Susanto bersama jajaraan kepada jajaran pimpinan BNPB.
Kepedulian BPJAMSOSTEK tersebut dinilai BNPB sebagai semangat dan tambahan imunitas bagi Gugus Tugas dan relawan dalam penanggulangan COVID-19 di Tanah Air.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Kepala BPJAMSOSTEK Kantor Cabang Madiun Tito Hartono dalam keterangan pers yang diterima di Madiun, Minggu mengatakan bantuan tersebut diwujudkan dalam bentuk pemberian donasi perlindungan dua program BPJAMSOSTEK, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JK) untuk 8.000 relawan yang terdaftar di BNPB sejak April 2020.
"Kami memberikan donasi untuk perlindungan bagi para relawan sebanyak 8.000 orang nantinya. Saat ini baru 1.625 yang datanya sudah kami terima dan telah terdaftar sebagai peserta BPJAMSOSTEK," ujar Tito mengutip keterangan Direktur Utama BPJAMSOSTEK Agus Susanto.
Melalui program itu, seluruh insan BPJAMSOSTEK, yaitu 6.100 karyawan dan semua jajaran Direksi dan Dewas telah memberikan sebagian penghasilan mereka untuk donasi tersebut.
Tito mengungkapkan, BPJAMSOSTEK juga mengajak pihak lain untuk ikut berpartisipasi dalam donasi perlindungan relawan ini melalui program Gerakan Nasional Peduli Perlindungan Pekerja Rentan (GN Lingkaran). Tidak hanya itu, sejak COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi, BPJAMSOSTEK juga memberikan bantuan 128.000 masker kepada masyarakat dan para pekerja yang terdampak.
BPJAMSOSTEK juga telah menggeser anggaran operasionalnya senilai Rp300 Miliar untuk memberikan dukungan dalam bentuk program vokasional untuk peserta ter-PHK, bantuan promotif dan preventif berupa 615.000 masker, 123.000 vitamin, dan 6.400 alat pelindung diri (APD) kepada peserta BPJAMSOSTEK.
Khusus wilayah BPJAMSOSTEK Madiun, rencananya akan dibagikan sebanyak 3.500 masker untuk pekerja, 30 APD lengkap untuk rumah sakit mitra yang bekerja sama sebagai Pusat layanan Kecelakaan Kerja (PLKK), dan 660 butir multivitamin untuk wilayah eks-Keresidenan Madiun
Pada peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day tanggal 1 Mei yang lalu, BPJAMSOSTEK juga telah memberikan bantuan paket sembako senilai Rp2,25 miliar dan APD.
Khusus wilayah BPJAMSOSTEK Madiun, ada sebanyak 100 paket bahan pangan yang dibagikan. Setiap paket terdiri dari beras, minyak goreng, gula pasir, sarden, susu kaleng, dan mie instan. Bantuan bahan pangan tersebut diberikan kepada warga yang terdampak wabah penyebaran virus corona atau COVID-19.
Selain paket bahan pangan atau sembako, BPJAMSOSTEK Kantor Cabang Madiun dan Serikat Pekerja BPJAMSOSTEK juga membagikan masker sebagai upaya mendukung pemerintah terkait penanganan dan pencegahan penyebaran COVID-19.
Perluasan cakupan JKK juga dirilis oleh BPJAMSOSTEK, yaitu terkait dengan Penyakit Akibat Kerja (PAK) bagi pekerja kesehatan ataupun relawan yang bertugas di fasilitas kesehatan atau perawatan COVID-19. Kontribusi lainnya berupa pemberlakuan relaksasi iuran sebesar 90 persen yang dilakukan untuk membantu pemberi kerja agar tidak melakukan PHK dan dapat membayarkan THR kepada peserta.
BPJAMSOSTEK akan terus berusaha menyalurkan bantuan sesuai dengan kemampuan dan tupoksi yang dimiliki, sebagai komitmen untuk mendukung pemerintah, para pekerja, dan pengusaha di tengah pandemi COVID-19.
"Semoga apa yang kami lakukan dapat membantu para stakeholder. Harapan kami, situasi ini dapat cepat diatasi dan kita lalui bersama untuk membangun dan memperkuat perekonomian nasional kembali," katanya.
Adapun, penyerahan donasi perlindungan dua program BPJAMSOSTEK bagi relawan medis dan non-medis BNPB secara seremonial dan simbolis telah dilakukan di Gedung Graha BNPB pada Jumat (8/5) oleh Direktur Utama BPJAMSOSTEK Agus Susanto bersama jajaraan kepada jajaran pimpinan BNPB.
Kepedulian BPJAMSOSTEK tersebut dinilai BNPB sebagai semangat dan tambahan imunitas bagi Gugus Tugas dan relawan dalam penanggulangan COVID-19 di Tanah Air.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020