Deputi VII Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur (Kominfotur) Kemenkopolhukam Marsdya TNI Rus Nurhadi Sutedjo menilai Kominfotur bersama LKBN ANTARA serta ANTARA Digital Media (IMQ) dapat menjadi ujung tombak melawan hoaks (berita bohong) yang memicu perpecahan bangsa melalui informasi yang mendidik, menenangkan, dan menyatukan negeri.
"Menko Polhukam mendukung program 'Satukan Negeri' yang dilaksanakan Kominfotur bersama LKBN ANTARA," katanya saat mewakili Menko Polhukam Mahfud MD dalam sambutan pada Silaturahmi Nasional dan Halalbihalal Virtual 'Kopi Satukan Negeri' oleh Forum Kadis Kominfo Indonesia dan ANTARA Digital Media (IMQ) yang dipantau, Rabu.
Dalam acara yang juga diikuti Direktur Deteksi Ancaman BSSN DR Sulistyo, Ketua Forum Kadis Kominfo Indonesia Haris Tome, dan CEO ANTARA Digital Media (IMQ) Darmadi itu, Rus Nurhadi menjelaskan informasi yang memicu perpecahan itu antara lain isu SARA, terorisme, komunisme, dan sebagainya.
"Dalam situasi Pandemi COVID-19, kebijakan yang dipilih juga bisa memicu perpecahan, baik rapid test atau swab test, lalu PSBB, larangan mudik, maupun New Normal dengan penerapan protokol kesehatan, karena itu LKBN ANTARA bersama Kominfo bisa menyampaikan informasi yang mendidik dan menenangkan, diantaranya terkait pentingnya protokol kesehatan," katanya.
Dalam acara yang juga diikuti Kepala Dinas Kominfo dan Kepala Biro LKBN ANTARA se-Indonesia itu, Direktur Deteksi Ancaman BSSN DR Sulistyo dan Ketua Forum Kadis Kominfo Indonesia Haris Tome mengapresiasi silaturahmi yang difasilitasi ANTARA Digital Media di tengah pandemi COVID-19 untuk menjalin kebersamaan dan sinergi lebih baik.
Sementara itu, CEO ANTARA Digital Media Darmadi dalam laporannya menyatakan dari 104 kabupaten, 21 kota, 21 kementerian, dan satu stasiun yang melakukan MoU/PKS tercatat masih 10 videotron, 269 i-Media LED, dan 143 i-Media robot yang terpasang.
"Kita bertekad untuk bersinergi menyatukan negeri, kita dari ANTARA yang menyiapkan media dan menyebarluaskan melalui media indoor dan outdoor, nanti konten dari teman-teman Kominfo dan juga dari ANTARA Biro di daerah untuk mengangkat potensi daerah dan menangkal hoaks," katanya.
Menjawab pertanyaan sejumlah Kadis Kominfo, diantaranya Ardian Arifanardi (Kominfo Muara Enim/Sumsel) yang sudah menandatangani MoU sejak September 2019 dan sudah ada calon lokasi pemasangan yang tepat, namun belum ada realisasi pemasangan videotron itu, Darmadi berjanji akan memberi perhatian dan meningkatkan komunikasi.
"Memang, kami sudah melakukan survei pada 83 titik yang menjadi rencana lokasi pemasangan videotron, namun baru 10 videotron yang terpasang di Tasikmalaya, Subang, Garut, Bogor, Bandung Barat, Bekasi, Karawang, dan Pandeglang. Nanti, kita bicarakan lagi lewat grup, karena memang ada kendala teknis, termasuk pandemi COVID-19," katanya.
Silaturahmi Nasional dan Halalbihalal Virtual 'Kopi Satukan Negeri' oleh Forum Kadis Kominfo Indonesia dan ANTARA Digital Media itu diakhiri dengan pengumuman penghargaan untuk pengisi konten teraktif yakni Diskominfo Muara Enim (Sumsel), Diskominfo Kubu Raya (Kalbar), dan Diskominfo Pangkep (Kalsel).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Menko Polhukam mendukung program 'Satukan Negeri' yang dilaksanakan Kominfotur bersama LKBN ANTARA," katanya saat mewakili Menko Polhukam Mahfud MD dalam sambutan pada Silaturahmi Nasional dan Halalbihalal Virtual 'Kopi Satukan Negeri' oleh Forum Kadis Kominfo Indonesia dan ANTARA Digital Media (IMQ) yang dipantau, Rabu.
Dalam acara yang juga diikuti Direktur Deteksi Ancaman BSSN DR Sulistyo, Ketua Forum Kadis Kominfo Indonesia Haris Tome, dan CEO ANTARA Digital Media (IMQ) Darmadi itu, Rus Nurhadi menjelaskan informasi yang memicu perpecahan itu antara lain isu SARA, terorisme, komunisme, dan sebagainya.
"Dalam situasi Pandemi COVID-19, kebijakan yang dipilih juga bisa memicu perpecahan, baik rapid test atau swab test, lalu PSBB, larangan mudik, maupun New Normal dengan penerapan protokol kesehatan, karena itu LKBN ANTARA bersama Kominfo bisa menyampaikan informasi yang mendidik dan menenangkan, diantaranya terkait pentingnya protokol kesehatan," katanya.
Dalam acara yang juga diikuti Kepala Dinas Kominfo dan Kepala Biro LKBN ANTARA se-Indonesia itu, Direktur Deteksi Ancaman BSSN DR Sulistyo dan Ketua Forum Kadis Kominfo Indonesia Haris Tome mengapresiasi silaturahmi yang difasilitasi ANTARA Digital Media di tengah pandemi COVID-19 untuk menjalin kebersamaan dan sinergi lebih baik.
Sementara itu, CEO ANTARA Digital Media Darmadi dalam laporannya menyatakan dari 104 kabupaten, 21 kota, 21 kementerian, dan satu stasiun yang melakukan MoU/PKS tercatat masih 10 videotron, 269 i-Media LED, dan 143 i-Media robot yang terpasang.
"Kita bertekad untuk bersinergi menyatukan negeri, kita dari ANTARA yang menyiapkan media dan menyebarluaskan melalui media indoor dan outdoor, nanti konten dari teman-teman Kominfo dan juga dari ANTARA Biro di daerah untuk mengangkat potensi daerah dan menangkal hoaks," katanya.
Menjawab pertanyaan sejumlah Kadis Kominfo, diantaranya Ardian Arifanardi (Kominfo Muara Enim/Sumsel) yang sudah menandatangani MoU sejak September 2019 dan sudah ada calon lokasi pemasangan yang tepat, namun belum ada realisasi pemasangan videotron itu, Darmadi berjanji akan memberi perhatian dan meningkatkan komunikasi.
"Memang, kami sudah melakukan survei pada 83 titik yang menjadi rencana lokasi pemasangan videotron, namun baru 10 videotron yang terpasang di Tasikmalaya, Subang, Garut, Bogor, Bandung Barat, Bekasi, Karawang, dan Pandeglang. Nanti, kita bicarakan lagi lewat grup, karena memang ada kendala teknis, termasuk pandemi COVID-19," katanya.
Silaturahmi Nasional dan Halalbihalal Virtual 'Kopi Satukan Negeri' oleh Forum Kadis Kominfo Indonesia dan ANTARA Digital Media itu diakhiri dengan pengumuman penghargaan untuk pengisi konten teraktif yakni Diskominfo Muara Enim (Sumsel), Diskominfo Kubu Raya (Kalbar), dan Diskominfo Pangkep (Kalsel).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020