Keresahan Haniyah (47) warga jalan Arteri Supadio terkait tagihan rekening listrik yang melonjak dalam 3 bulan terakhir ini berakhir sudah, pasalnya penjelasan yang disampaikan Petugas posko pengaduan PLN ULP Pontianak Kota cukup jelas dan logis.
Diakui Haniyah, melonjaknya tagihan listrik dirumahnya lebih disebabkan oleh pemakaian listrik yang meningkat selama pandemi COVID-19, dimana banyak kantor ditutup, banyak karyawan dirumahkan, dan sekolah diliburkan, otomatis seluruh anggota keluarga lebih banyak beraktifitas dirumah, peralatan listrik pun dihidupkan sepanjang hari hingga malam.
"Sesuai anjuran Pemerintah untuk tetap berada dirumah, kegiatan yang biasanya kami laksanakan diluar terpaksa kami lakukan di rumah, belum lagi aktifitas yang kita lakukan selama bulan Ramadhan, makanya konsumsi listriknya meningkat," ungkap Haniyah tersenyum.
Menurutnya, pembayaran rekening listrik dirumahnya tiap bulan sekitar 800 ribuan, kini mencapai 1 juta lebih.
"Penjelasan yang disampaikan Petugas PLN cukup baik dan jelas. Saya jadi paham apa yang menjadi penyebab melonjaknya tagihan listrik di rumah. Biasanya kalau ada keluhan terkait layanan kelistrikan, saya hubungi Contact Center PLN 123, mereka melayani dengan cepat dan ramah juga," ujar Haniyah.
Kondisi yang berbeda dirasakan Edo Candra (36), warga Gang Selamat 1, Kelurahan Sei Jawi Dalam, mengaku tidak ada perubahan pembayaran rekening listrik di rumahnya. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) ini mengatakan bahwa sebelum dan sesudah adanya pandemi Covid-19 hingga sekarang, dirinya banyak melakukan aktifitas dirumah sehingga tidak ada perubahan pola aktifitas sehari-hari.
"Setiap bulan saya biasanya bayar rekening listrik sekitar 600 ribuan, ini rekening bulan Juni yang baru saya bayar, nilainya yah 600 ribuan juga," ungkapnya, sambil menunjukkan rekening listrik yang baru saja dibayarnya.
Bentuk Posko Penanganan Pengaduan
General Manager PLN Kalbar, Agung Murdifi, merasa turut berempati kepada pelanggan yang mengalami lonjakan tagihan listrik. Untuk itu pihaknya telah menyiapkan posko pelayanan pengaduan disetiap unit layanan yang tersebar di seluruh Kalbar.
Menurutnya, keluhan masyarakat terkait lonjakan pembayaran tagihan rekening listrik di Kalbar tidak banyak, hal itu disebabkan karena di Kalimantan Barat seluruh petugas pencatat angka kWh meter tetap datang ke rumah pelanggan untuk mencatat, kecuali untuk wilayah/lokasi yang melakukan lockdown mandiri, pagar rumah terkunci, banjir, dan lain-lain, namun jumlahnya tidak banyak, artinya seluruh pemakaian listrik yang dilakukan oleh pelanggan tercatat dan terdata dengan baik setiap bulannya, sehingga kesalahan dapat ditekan seminimal mungkin.
Dikatakannya, berdasarkan data, hingga hari Kamis (11/6) telah terdata 98 aduan pelanggan yang masuk di posko aduan PLN, dengan rincian : 12 laporan di Aplikasi Pengaduan dan Keluhan Terpusat (APKT), 84 aduan datang langsung ke posko aduan, dan 2 aduan via medsos resmi PLN Kalbar, dan seluruh aduan sudah diselesaikan oleh petugas PLN dengan baik.
Baca juga: PLN UIP Kalbagbar pastikan proyek pembangunan kelistrikan tetap berlanjut
Baca juga: Amankan pasokan saat Lebaran, PLN Kalbar siagakan 1440 petugas
Baca juga: PLN Kalbar dorong pertumbuhan dunia usaha di Kalbar ditengah pandemi COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Diakui Haniyah, melonjaknya tagihan listrik dirumahnya lebih disebabkan oleh pemakaian listrik yang meningkat selama pandemi COVID-19, dimana banyak kantor ditutup, banyak karyawan dirumahkan, dan sekolah diliburkan, otomatis seluruh anggota keluarga lebih banyak beraktifitas dirumah, peralatan listrik pun dihidupkan sepanjang hari hingga malam.
"Sesuai anjuran Pemerintah untuk tetap berada dirumah, kegiatan yang biasanya kami laksanakan diluar terpaksa kami lakukan di rumah, belum lagi aktifitas yang kita lakukan selama bulan Ramadhan, makanya konsumsi listriknya meningkat," ungkap Haniyah tersenyum.
Menurutnya, pembayaran rekening listrik dirumahnya tiap bulan sekitar 800 ribuan, kini mencapai 1 juta lebih.
"Penjelasan yang disampaikan Petugas PLN cukup baik dan jelas. Saya jadi paham apa yang menjadi penyebab melonjaknya tagihan listrik di rumah. Biasanya kalau ada keluhan terkait layanan kelistrikan, saya hubungi Contact Center PLN 123, mereka melayani dengan cepat dan ramah juga," ujar Haniyah.
Kondisi yang berbeda dirasakan Edo Candra (36), warga Gang Selamat 1, Kelurahan Sei Jawi Dalam, mengaku tidak ada perubahan pembayaran rekening listrik di rumahnya. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) ini mengatakan bahwa sebelum dan sesudah adanya pandemi Covid-19 hingga sekarang, dirinya banyak melakukan aktifitas dirumah sehingga tidak ada perubahan pola aktifitas sehari-hari.
"Setiap bulan saya biasanya bayar rekening listrik sekitar 600 ribuan, ini rekening bulan Juni yang baru saya bayar, nilainya yah 600 ribuan juga," ungkapnya, sambil menunjukkan rekening listrik yang baru saja dibayarnya.
Bentuk Posko Penanganan Pengaduan
General Manager PLN Kalbar, Agung Murdifi, merasa turut berempati kepada pelanggan yang mengalami lonjakan tagihan listrik. Untuk itu pihaknya telah menyiapkan posko pelayanan pengaduan disetiap unit layanan yang tersebar di seluruh Kalbar.
Menurutnya, keluhan masyarakat terkait lonjakan pembayaran tagihan rekening listrik di Kalbar tidak banyak, hal itu disebabkan karena di Kalimantan Barat seluruh petugas pencatat angka kWh meter tetap datang ke rumah pelanggan untuk mencatat, kecuali untuk wilayah/lokasi yang melakukan lockdown mandiri, pagar rumah terkunci, banjir, dan lain-lain, namun jumlahnya tidak banyak, artinya seluruh pemakaian listrik yang dilakukan oleh pelanggan tercatat dan terdata dengan baik setiap bulannya, sehingga kesalahan dapat ditekan seminimal mungkin.
Dikatakannya, berdasarkan data, hingga hari Kamis (11/6) telah terdata 98 aduan pelanggan yang masuk di posko aduan PLN, dengan rincian : 12 laporan di Aplikasi Pengaduan dan Keluhan Terpusat (APKT), 84 aduan datang langsung ke posko aduan, dan 2 aduan via medsos resmi PLN Kalbar, dan seluruh aduan sudah diselesaikan oleh petugas PLN dengan baik.
Baca juga: PLN UIP Kalbagbar pastikan proyek pembangunan kelistrikan tetap berlanjut
Baca juga: Amankan pasokan saat Lebaran, PLN Kalbar siagakan 1440 petugas
Baca juga: PLN Kalbar dorong pertumbuhan dunia usaha di Kalbar ditengah pandemi COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020