PT Minamas Plantation menjalin kerja sama dengan Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak menghadirkan Desa Mandiri Cegah Api.

"Sejak 2015 kita telah menjalankan Program Desa Mandiri Cegah Api. Tahun ini di Kalbar dan kita bekerja sama dengan Untan Pontianak," ujar Ceo Minamas Plantion, Syamsudin Muhammad saat membuat komitmen kerja sama secara daring, Selasa.

Dalam kegiatan tersebut ada lima desa di Kalbar yang menjadi sasaran dalam program Desa Mandiri Cegah Api.

"Desa itu kita pilih karena setiap tahunnya selalu ada titik api. Nah, menghadapi musim kemarau tahun ini dan melalui program ini pencegahan kebakaran hutan dan lahan bagaimana bisa diminimalisir atau bahkan tidak ada sama sekali," jelas dia.

Dalam Program Desa Mandiri Cegah Api pihaknya mengedepankan pencegahan melalui partisipasi masyarakat. Kemudian di tengah wabah COVID-19 ini dalam pelaksanaan program menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.

Dalam program tersebut masyarakat akan diberikan pemahaman bahaya membakar lahan. Kemudian masyarakat diberikan alternatif selain membakar lahan, pendampingan pembuatan pupuk organik dan penerapan kearifan lokal.

"Bahkan nanti juga ada pendampingan pembuatan peraturan desa dan menjalankan ada budaya daerah tersebut. Intinya kerjasama yang dibangun dan program yang ada bukan hanya masyarakat bisa peduli tapi menjaga lingkungan, kesehatan dan keamanannya," katanya.

Sementara itu, Rektor Untan Pontianak, Garuda Wiko menyambut baik ajak kerjasama PT Minamas dalam rangka pencegahan kebakaran hutan dan lahan melalui program Desa Mandiri Cegah Api di Kalbar.

"Setiap tahunnya ada titik api dan terjadi kebakaran hutan dan lahan. Dampaknya sudah luas bukan hanya soal ekologi, namun kesehatan dan aktivitas masyarakat. Itu tentu menjadi tugas bersama. Dengan kerjasama tentu satu di antara kontribusi yang bisa kita lakukan agar di Kalbar bebas kebakaran hutan dan lahan saat kemarau dan lainnya," jelas dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020