Wakil Bupati Kabupaten Kapuas Hulu Antonius L Ain Pamero menyampaikan secara rinci laporan pertanggungjawaban Anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Tahun anggaran 2019 di Gedung DPRD Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

" Total pendapatan daerah Kapuas Hulu dari anggaran setelah perubahan sebesar Rp1,8 triliun lebih, dan terialisasi 98,41 persen," kata Antonius L Ain Pamero, di ruang Sidang Gedung DPRD Kapuas Hulu, di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Selasa

Disampaikan dia, pendapatan daerah terdiri dari pendapatan asli daerah dari anggaran setelah perubahan sebesar Rp85 milyar lebih, dan realisasi sebesar 93,97 persen.

Sedangkan untuk pendapatan transparan atau dana perimbangan dari anggaran setelah perubahan sebesar Rp1,7 triliun lebih dan terialisasi 97,92 persen, kemudian lain - lain pendapatan yang sah dari anggaran setelah perubahan sebesar Rp34 milyar lebih, dan terialisasi 148, 43 persen.

" Untuk total belanja daerah dan dana transparan dari anggaran setelah perubahan sebesar Rp1,8 triliun lebih atau terialisasi 95,76 persen," ucap Antonius.

Dikatakan Antonius, untuk belanja daerah terdiri dari belanja operasional dari anggaran setelah perubahan sebesar Rp1  triliun lebih, realisasi 95,33 persen.

Sedangkan untuk belanja modal dari anggaran setelah perubahan sebesar Rp441 milyar lebih dan terialisasi 93.30 persen dan belanja tidak terduga dari anggaran setelah perubahan sebesar Rp1 miliar lebih dan terialisasi 93,35 persen.

Kalau untuk dana transfer, kata Antonius dari transper bagi hasil pendapatan dan transper bantuan keuangan dari anggaran setelah perubahan sebesar Rp374 milyar terialisasi 99.88 persen.

" Jadi total pembiayaan dari anggaran setelah perubahan sebesar Rp17 milyar lebih dan terialisasi 104,86 persen, kemudian oembayaran terdiri dari anggaran setelah perubahan sebesar Rp28 milyar lebih terialisasi 100 persen," jelas dia.

Selain itu, Antonius juga menyampaikan pengeluaran pembiayaan dari anggaran setelah perubahan sebesar Rp51 milyar lebih, terdiri dari kas pada kas daerah sebesar Rp21 milyar, deposito pada bank sebesar Rp25 milyar, serta kas pada bendahara Bantuan operasional sekolah (BOS) sebesar Rp3 milyar lebih.


Baca juga: Masuk zona kuning, Kapuas Hulu kaji proses belajar di sekolah pada normal baru
Baca juga: Verifikasi faktual calon perseorangan di Kapuas Hulu capai 90 persen
Baca juga: Di Kapuas Hulu hanya SMPN 1 Putussibau yang gunakan daring

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020