Sebagai bentuk dukungan dan komitmen dari berbagai pihak, baik dari pihak internal maupun mitra kerja dalam pelaksanaan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana), Perwakilan BKKBN Kalbar selama dua hari mengelar kegiatan tatap muka, pertemuan mitra kerja mulai Senin hingga Selasa (9/9) di Pontianak.

Kegiatan juga dimaksud untuk mengevaluasi hal-hal yang sudah dilakukan oleh BKKBN beserta para mitra kerja selama satu semester dari bulan Januari-Juni tahun 2020.

"Ini kami lakukan sebagai bahan kami merancang dengan baik kegiatan-kegiatan di semester ke-2. Walau di masa pendemi COVID-19 seperti ini kegiatan semester 1 sudah berjalan. Makanya melalui kegiatan ini kami ingin mengevaluasi kendala-kendala apa saya yang telah dihadapi pada pelaksanaan seluruh kegiatan pada semester 1," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar, Tenny C Soriton di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan, berbagai pencapaian dalam pelaksanaan Program Bangga Kencana Tahun 2019 hendaklah menjadi cerminan bagi BKKBN dan mitra kerja untuk melaksanakan program di tahun 2020.

Adapun beberapa pencapaian selama 2019 pada pelaksanaan program Bangga Kencana yaitu Angka Kelahiran Total atau Total Fertility Rate (TFR) sebesar 2,49 (SKAP 2019) dari target 2,57 pada tahun 2019. Kemudian, angka Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi Modern atau Modern Contraceptive Prevalence Rate (mCPR) sebanyak 61,42 persen (SKAP 2019) dari target sebesar 64,96 persen. Sedangkan data statistik rutin menunjukkan capaian sebesar 73,12 persen.

"Untuk Kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi atau Unmet Need sebanyak 8,7 persen (SKAP 2019)pada tahun 2019 dari target 10,53 persen. Namun, berdasarkan data statistik rutin, Unmet Need tahun 2019 sebanyak 14,16 persen. Tingkat Putus Pakai Kontrasepsi sebesar 29 persen (SKAP 2019) dari target 24,6 persen," katanya.

"Di sisi lain, berdasarkan data statistik rutin Perwakilan BKKBN Kalbar, tingkat putus pakai kontrasepsi sebesar 11,85 persen pada tahun 2019. Dan, peningkatan Pengguna Aktif KB MKJP sebesar 9,54 persen (SKAP 2019) dari target 15,19 persen. Sedangkan data Pengguna Aktif KB MKJP statistik rutin menunjukkan angka 17,42 persen," lanjutnya.

Dia mengatakan Pelaksanaan Program Bangga Kencana pada semester I Tahun 2020 khususnya di Kalbar mengalami sedikit hambatan dikarenakan adanya pandemi COVID-19. Banyak agenda besar dan momentum strategis pelayanan Program Bangga Kencana yang dilewatkan. Belum lagi kendala pendistribusian alat dan obat kontrasepsi ke fasilitas kesehatan dan terbatasnya akses Pelayanan Keluarga Berencana di fasilitas kesehatan karena pandemi yang mewabah saat ini.

"Namun demikian, program masih dapat dilaksanakan walaupun belum optimal. Oleh karena itu, perlu disusun strategi percepatan pencapaian program di semester II tahun 2020 sebagai upaya mendukung RPJMN dan Renstra BKKBN Tahun 2020 – 2024 yang telah disusun," katanya.


Baca juga: Pj Sekda sebutkan Melawi ada dua lokus Stunting
Baca juga: Kegiatan DAS ke-5 BKKBN Kalbar kembali akan bergulir di tahun 2020
Baca juga: Saka Kencana wadah pendidikan dan pembinaan bagi Penegak dan Pandega

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020