Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang, Barita P Ompusunggu mengatakan terus terjadi peningkatan kasus COVID-19 di kota sejak akhir Agustus lalu, di mana sampai hari ini terdapat 25 orang terkonfirmasi positif COVID-19 di Singkawang.
"Pada gelombang pertama awal Maret kasus terkonfirmasi hampir semua kasus import dari pelaku perjalanan, sedangkan sejak akhir Agustus didapat kluster baru rumah tangga," kata Barita, Ahad.
Dia menjelaskan, pada Juni sampai Juli Singkawang sempat masuk zona hijau dengan nol kasus, namun sejak Agustus terus meningkat dan sampai hari ini setidaknya ada 25 orang yang positif COVID-19, terdiri dari 9 orang dirawat dan 16 orang isolasi mandiri. Sementara pasien suspek yang dirawat ada sebanyak tiga orang.
Dia mengatakan penularan terjadi secara lokal dengan kontak erat serumah, ini terjadi merata hampir di seluruh Indonesia bukan hanya di Singkawang dan diduga karena mulai adanya pelonggaran di masyarakat serta kurangnya disiplin dalam melakukan protokol kesehatan.
Baca juga: Jumlah kasus positif COVID-19 di Kalbar tambah 6 jadi 867
Baca juga: Dua ASN di Kota Singkawang positif COVID-19
"Saat ini Singkawang berada pada zona oranye, yang artinya risiko penularan sedang dan sangat diperlukan adalah disiplin bersama seluruh masyarakat menjalankan protokol kesehatan, pakai masker dengan benar, terutama saat keluar rumah dan melakukan pertemuan/kontak dengan orang lain," tuturnya.
Dia menambahkan, jika tidak sangat perlu lebih baik berdiam di rumah saja, hindari pertemuan/nongkrong bersama yang tidak begitu penting.
"Kalau harus bertemu dengan orang lain jaga jarak dan pakai masker, mencuci tangan dengan sabun/air mengalir atau pakai hand sanitizer. Jika ini dipatuhi secara konsisten sebenarnya secara tidak langsung pembatasan sosial sudah dilaksanakan dengan sadar oleh masyarakat. Semoga ke depan semua bisa disiplin dan patuh dengan protokol COVID-19," ungkapnya.
Sementara Anggota DPRD Singkawang, Muhammadin mengatakan berkaitan dengan semakin banyaknya orang yang terpapar Virus Corona di Kota Singkawang, hal terpenting adalah bagaimana kesiapan pemerintah daerah mengantisipasi masyarakat agar tidak semakin banyak yang terpapar, yaitu dengan terus menerus mengadakan sosialisasi walaupun sudah sangat sering menyampaikan hal tersebut.
"Aturan pelanggaran juga harus tetap dilakukan, pemerintah daerah kalau bisa meminta rumah sakit lainnya juga ada yang bisa menyiapkan tempat isolasi apabila terjadi lonjakan yang signifikan," katanya.
Dia berharap, tidak terjadi lebih banyak lagi kasus terkonfirmasi positip COVID-19, meskipun hasil tes usap (swab test) masih banyak yang belum keluar.
"Hal terpenting memang bagaimana membuat masyarakat bisa patuh terhadap protokol kesehatan," katanya.
Baca juga: 98 reaktif dan Lima orang positif COVID-19 pada acara MTQ Kepri 2020
Baca juga: Elvy Sukaesih dinyatakan positif COVID-19
Baca juga: Doni Monardo ingatkan risiko pilkada jika tak patuhi protokol kesehatan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Pada gelombang pertama awal Maret kasus terkonfirmasi hampir semua kasus import dari pelaku perjalanan, sedangkan sejak akhir Agustus didapat kluster baru rumah tangga," kata Barita, Ahad.
Dia menjelaskan, pada Juni sampai Juli Singkawang sempat masuk zona hijau dengan nol kasus, namun sejak Agustus terus meningkat dan sampai hari ini setidaknya ada 25 orang yang positif COVID-19, terdiri dari 9 orang dirawat dan 16 orang isolasi mandiri. Sementara pasien suspek yang dirawat ada sebanyak tiga orang.
Dia mengatakan penularan terjadi secara lokal dengan kontak erat serumah, ini terjadi merata hampir di seluruh Indonesia bukan hanya di Singkawang dan diduga karena mulai adanya pelonggaran di masyarakat serta kurangnya disiplin dalam melakukan protokol kesehatan.
Baca juga: Jumlah kasus positif COVID-19 di Kalbar tambah 6 jadi 867
Baca juga: Dua ASN di Kota Singkawang positif COVID-19
"Saat ini Singkawang berada pada zona oranye, yang artinya risiko penularan sedang dan sangat diperlukan adalah disiplin bersama seluruh masyarakat menjalankan protokol kesehatan, pakai masker dengan benar, terutama saat keluar rumah dan melakukan pertemuan/kontak dengan orang lain," tuturnya.
Dia menambahkan, jika tidak sangat perlu lebih baik berdiam di rumah saja, hindari pertemuan/nongkrong bersama yang tidak begitu penting.
"Kalau harus bertemu dengan orang lain jaga jarak dan pakai masker, mencuci tangan dengan sabun/air mengalir atau pakai hand sanitizer. Jika ini dipatuhi secara konsisten sebenarnya secara tidak langsung pembatasan sosial sudah dilaksanakan dengan sadar oleh masyarakat. Semoga ke depan semua bisa disiplin dan patuh dengan protokol COVID-19," ungkapnya.
Sementara Anggota DPRD Singkawang, Muhammadin mengatakan berkaitan dengan semakin banyaknya orang yang terpapar Virus Corona di Kota Singkawang, hal terpenting adalah bagaimana kesiapan pemerintah daerah mengantisipasi masyarakat agar tidak semakin banyak yang terpapar, yaitu dengan terus menerus mengadakan sosialisasi walaupun sudah sangat sering menyampaikan hal tersebut.
"Aturan pelanggaran juga harus tetap dilakukan, pemerintah daerah kalau bisa meminta rumah sakit lainnya juga ada yang bisa menyiapkan tempat isolasi apabila terjadi lonjakan yang signifikan," katanya.
Dia berharap, tidak terjadi lebih banyak lagi kasus terkonfirmasi positip COVID-19, meskipun hasil tes usap (swab test) masih banyak yang belum keluar.
"Hal terpenting memang bagaimana membuat masyarakat bisa patuh terhadap protokol kesehatan," katanya.
Baca juga: 98 reaktif dan Lima orang positif COVID-19 pada acara MTQ Kepri 2020
Baca juga: Elvy Sukaesih dinyatakan positif COVID-19
Baca juga: Doni Monardo ingatkan risiko pilkada jika tak patuhi protokol kesehatan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020