Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono berharap kepada relawan PMI (Palang Merah Indonesia) untuk ikut menjadi duta yang tangguh dalam pencegahan penyebaran COVID-19 di kota itu dan Kalbar pada umumnya.
"Saya berharap para relawan PMI Kota Pontianak selain menjadi duta tangguh, juga mampu berinovasi dan berkreativitas di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang masih terjadi saat ini," kata dia di Pontianak, Senin.
Meskipun di tengah pandemi, dirinya berharap, semua pihak juga tetap terus produktif, sehingga semua elemen masyarakat ikut terlibat dalam mencegah dan menangani pandemi COVID-19 saat ini.
"Relawan PMI juga harus bisa melakukan inovasi dan kreativitas untuk menjadi inspirasi bagi remaja lainnya dalam membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan," ujarnya.
Selain itu, para relawan PMI tetap berperan melakukan tugas kemanusiaan dalam setiap momentum. PMI harus selalu hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan bantuan, misalnya saat terjadi aksi demonstrasi baru-baru ini, PMI hadir untuk menjalankan tugas kemanusiaan dengan tetap berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
Dalam menjalankan tugasnya, PMI harus netral dan tidak memilih-milih siapa yang dibantu, baik itu pendemo, masyarakat, maupun aparat penegak hukum, karena PMI adalah organisasi yang diharapkan masyarakat sebagai organisasi kemanusiaan yang netral dan independen.
"Jiwa yang tertanam dalam diri para relawan PMI adalah sebagai penyelamat nyawa dan kesehatan, sehingga remaja dan pemuda kita menjadi manusia yang peduli terhadap kemanusiaan," kata Edi.
Dalam kesempatan itu, pada HUT Ke-75 PMI juga diperingati dengan menghias tong penampung air untuk cuci tangan. Dengan kreativitas masing-masing peserta, tong air yang terbuat dari bahan plastik dihias dan dilukis di halaman Kantor PMI Kota Pontianak.
Edi menilai kegiatan ini sebagai wujud kepedulian PMI terhadap dampak pandemi COVID-19.
Tong air-tong air yang sudah dihias ini ditempatkan di lokasi yang bisa menginspirasi lingkungan.
Tentunya, kata dia, tong air itu mesti dijaga dan selalu diisi airnya apabila sudah habis dan ditempatkan juga sabun pada tempat mencuci tangan tersebut.
"Tempat air untuk cuci tangan ini harus dijaga agar tidak dirusak atau bahkan hilang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Saya berharap para relawan PMI Kota Pontianak selain menjadi duta tangguh, juga mampu berinovasi dan berkreativitas di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang masih terjadi saat ini," kata dia di Pontianak, Senin.
Meskipun di tengah pandemi, dirinya berharap, semua pihak juga tetap terus produktif, sehingga semua elemen masyarakat ikut terlibat dalam mencegah dan menangani pandemi COVID-19 saat ini.
"Relawan PMI juga harus bisa melakukan inovasi dan kreativitas untuk menjadi inspirasi bagi remaja lainnya dalam membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan," ujarnya.
Selain itu, para relawan PMI tetap berperan melakukan tugas kemanusiaan dalam setiap momentum. PMI harus selalu hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan bantuan, misalnya saat terjadi aksi demonstrasi baru-baru ini, PMI hadir untuk menjalankan tugas kemanusiaan dengan tetap berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
Dalam menjalankan tugasnya, PMI harus netral dan tidak memilih-milih siapa yang dibantu, baik itu pendemo, masyarakat, maupun aparat penegak hukum, karena PMI adalah organisasi yang diharapkan masyarakat sebagai organisasi kemanusiaan yang netral dan independen.
"Jiwa yang tertanam dalam diri para relawan PMI adalah sebagai penyelamat nyawa dan kesehatan, sehingga remaja dan pemuda kita menjadi manusia yang peduli terhadap kemanusiaan," kata Edi.
Dalam kesempatan itu, pada HUT Ke-75 PMI juga diperingati dengan menghias tong penampung air untuk cuci tangan. Dengan kreativitas masing-masing peserta, tong air yang terbuat dari bahan plastik dihias dan dilukis di halaman Kantor PMI Kota Pontianak.
Edi menilai kegiatan ini sebagai wujud kepedulian PMI terhadap dampak pandemi COVID-19.
Tong air-tong air yang sudah dihias ini ditempatkan di lokasi yang bisa menginspirasi lingkungan.
Tentunya, kata dia, tong air itu mesti dijaga dan selalu diisi airnya apabila sudah habis dan ditempatkan juga sabun pada tempat mencuci tangan tersebut.
"Tempat air untuk cuci tangan ini harus dijaga agar tidak dirusak atau bahkan hilang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020