Pemerintah Kota Singkawang menyerahkan bantuan bahan makanan dan bahan bangunan kepada korban angin puting beliung yang merusak 33 rumah di Singkawang Barat, beberapa waktu lalu.
"Saya mendapat kabar, ada satu korban luka yang dikabarkan meninggal dunia pada Rabu kemarin sekitar pukul 10.00 WIB tadi. Kami menyampaikan ucapan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya dan semoga bantuan sembako yang kita berikan kepada para korban Angin Puting Beliung ini bisa bermanfaat," kata Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie di Singkawang, Kamis.
warga Kuala, Kecamatan Singkawang Barat, Bhong Ket Phin alias Apin meninggal dunia menjadi korba akibat angin puting beliung, Selasa (24/11) siang. Padahal korban sempat dievakuasi ke RSUD Abdul Aziz Singkawang pada Selasa malam pasca kejadian.
Dia pun berjanji akan mendatangi rumah duka dan kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberi ketabahan dan kesabaran. "Saya turut prihatin atas musibah ini," tuturnya.
Selain itu, Pemerintah Kota Singkawang juga telah memberikan bantuan berupa sembako dan pakaian kepada korban angin puting beliung di Kelurahan Kuala, Kecamatan Singkawang Barat.
"Kemudian, berdasarkan hasil rapat saya bersama Badan Keuangan Daerah dan Bappeda, bahwa besok (Kamis) akan kita lakukan perbaikan rumah warga yang rusak akibat angin puting beliung," jelasnya.
Maka dari itu, dia pun meminta kepada Lurah setempat untuk mendata apa-apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat.
"Misalnya sengnya perlu berapa, kayunya berapa, paku dan sebagainya. Kemudian, kita lihat ada kasur warga yang basah terkena air, itu semua akan kita bantu dengan menggunakan dana tak terduga," katanya.
Mengingat sekarang ini musim penghujan, dia meminta besok (Kamis) sudah mulai dilakukan perbaikan dengan melibatkan TNI-Polri.
"Kita juga memberdayakan masyarakat setempat untuk bersama-sama memperbaiki rumah-rumah yang rusak," kata Tjhai Chui Mie.
Menurutnya, jumlah rumah yang mengalami kerusakan kian bertambah menjadi 39 rumah. Kerusakan ada yang berat, sedang dan ringan.
Dalam kesempatan itu, dia juga meminta kepada masyarakat Singkawang untuk lebih waspada dan berhati-hati pada musim cuaca khususnya di penghujung akhir tahun.
"Karena biasanya di akhir Desember ini curah hujan cukup tinggi yang disertai dengan angin kencang. Saya harapkan semua masyarakat lebih berhati-hati dan waspada," pintanya.
Kepala BPBD Singkawang, M Syafruddin mengatakan, berdasarkan ramalan BMKG bahwa pada bulan November sampai Februari nanti iklim di Kalbar masih lebih dominan hujan.
"Sehingga kita bersama stakeholder terkait dalam rangka kesiap-siagaan sudah menyiapkan tempat-tempat evakuasi di lima Kecamatan yang ada di Singkawang," katanya.
Untuk tempat-tempat evakuasi, pihaknya menggunakan Aula Kecamatan dan Kelurahan. Selain itu, Dinas Sosial juga telah menyiapkan Shelter Harmoni untuk tempat evakuasi dalam jumlah yang lebih besar.
Sedangkan Dinas Sosial sudah siap dengan logistik seperti makanan dan persiapan-persiapan seadanya untuk warga yang di evakuasi.
Menurutnya, BPBD Singkawang sudah sering memberikan imbauan terkait dengan kondisi cuaca yang akan terjadi. Bahkan pencegahan yang dilakukan seperti mitigasi berupa kegiatan koordinasi, penyebaran leflet, banner dan spanduk kebencanaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Saya mendapat kabar, ada satu korban luka yang dikabarkan meninggal dunia pada Rabu kemarin sekitar pukul 10.00 WIB tadi. Kami menyampaikan ucapan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya dan semoga bantuan sembako yang kita berikan kepada para korban Angin Puting Beliung ini bisa bermanfaat," kata Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie di Singkawang, Kamis.
warga Kuala, Kecamatan Singkawang Barat, Bhong Ket Phin alias Apin meninggal dunia menjadi korba akibat angin puting beliung, Selasa (24/11) siang. Padahal korban sempat dievakuasi ke RSUD Abdul Aziz Singkawang pada Selasa malam pasca kejadian.
Dia pun berjanji akan mendatangi rumah duka dan kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberi ketabahan dan kesabaran. "Saya turut prihatin atas musibah ini," tuturnya.
Selain itu, Pemerintah Kota Singkawang juga telah memberikan bantuan berupa sembako dan pakaian kepada korban angin puting beliung di Kelurahan Kuala, Kecamatan Singkawang Barat.
"Kemudian, berdasarkan hasil rapat saya bersama Badan Keuangan Daerah dan Bappeda, bahwa besok (Kamis) akan kita lakukan perbaikan rumah warga yang rusak akibat angin puting beliung," jelasnya.
Maka dari itu, dia pun meminta kepada Lurah setempat untuk mendata apa-apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat.
"Misalnya sengnya perlu berapa, kayunya berapa, paku dan sebagainya. Kemudian, kita lihat ada kasur warga yang basah terkena air, itu semua akan kita bantu dengan menggunakan dana tak terduga," katanya.
Mengingat sekarang ini musim penghujan, dia meminta besok (Kamis) sudah mulai dilakukan perbaikan dengan melibatkan TNI-Polri.
"Kita juga memberdayakan masyarakat setempat untuk bersama-sama memperbaiki rumah-rumah yang rusak," kata Tjhai Chui Mie.
Menurutnya, jumlah rumah yang mengalami kerusakan kian bertambah menjadi 39 rumah. Kerusakan ada yang berat, sedang dan ringan.
Dalam kesempatan itu, dia juga meminta kepada masyarakat Singkawang untuk lebih waspada dan berhati-hati pada musim cuaca khususnya di penghujung akhir tahun.
"Karena biasanya di akhir Desember ini curah hujan cukup tinggi yang disertai dengan angin kencang. Saya harapkan semua masyarakat lebih berhati-hati dan waspada," pintanya.
Kepala BPBD Singkawang, M Syafruddin mengatakan, berdasarkan ramalan BMKG bahwa pada bulan November sampai Februari nanti iklim di Kalbar masih lebih dominan hujan.
"Sehingga kita bersama stakeholder terkait dalam rangka kesiap-siagaan sudah menyiapkan tempat-tempat evakuasi di lima Kecamatan yang ada di Singkawang," katanya.
Untuk tempat-tempat evakuasi, pihaknya menggunakan Aula Kecamatan dan Kelurahan. Selain itu, Dinas Sosial juga telah menyiapkan Shelter Harmoni untuk tempat evakuasi dalam jumlah yang lebih besar.
Sedangkan Dinas Sosial sudah siap dengan logistik seperti makanan dan persiapan-persiapan seadanya untuk warga yang di evakuasi.
Menurutnya, BPBD Singkawang sudah sering memberikan imbauan terkait dengan kondisi cuaca yang akan terjadi. Bahkan pencegahan yang dilakukan seperti mitigasi berupa kegiatan koordinasi, penyebaran leflet, banner dan spanduk kebencanaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020