Kain tenun berbahan tanaman alami khas Suku Dayak Iban Desa Manua Sadap Kecamatan Embaloh Hulu Kalimantan Barat terjual dengan harga Rp13,400 juta, hasil tenun perempuan di daerah tersebut menghasilkan beragam motif khas Suku Dayak Iban setempat.

"Hasil kain tenun itu saya jual kepada Warlami Jakarta dan di beli Ibu Myra Widiono seharga Rp13,400 juta bulan Oktober lalu," kata Margaretha Mala, kepada ANTARA, di Putussibau Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Sabtu.

Dikatakan Mala, aktivitas tenun awalnya hanya sekedar hobi untuk meneruskan budaya nenek moyang, namun ternyata memiliki manfaat untuk mendongkrak perekonomian masyarakat, apalagi masa pandemi COVID-19.
 
hasil kain tenun khas Suku Dayak Iban Desa Manua Sadap, Kecamatan Embaloh Hulu wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat. (Istimewa)


Menurut dia, saat ini kaum perempuan di Desa Manua Sadap rutin melakukan kerajinan tenun dengan, bahkan sudah bahan tenun rata-rata menggunakan bahan tanaman alami salah satunya yaitu bahan pewarna alami.

"Memang motif yang kami tenun itu khas Suku Dayak Iban, karena salah satu upaya melestarikan seni budaya leluhur," ucap Mala.

Mala yang baru saja meraih Tunas Kehati Award 2020 dari Yayasan Kehati itu pun bertekad akan terus mengembangkan kerajinan tangan perempuan Suku Dayak Iban dan menanamkannya kepada generasi muda.
 
hasil kain tenun khas Suku Dayak Iban Desa Manua Sadap, Kecamatan Embaloh Hulu wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat. (Istimewa)


"Saya bangga bisa meneruskan budaya leluhur, dimana nenek moyang kami dulu juga menenun kain sendiri dari bahan alam," ucap Mala.

Dikatakan Mala, dengan menekuni aktivitas menenun, tidak hanya mewarisi budaya leluhur, tetapi juga ikut serta dalam menjaga kelestarian alam disekitar kita.

Karena bahan yang digunakan sebagai pewarna dari tumbuhan alam, maka tumbuhan tersebut kita tanam kembali.

"Nenek moyang kami dulu hidup menyatu dengan alam, menjaga dan melestarikan alam, sehingga masih kita rasakan manfaatnya sampai saat ini, saya juga ingin mengajak generasi muda mewarisi apa yang telah menjadi kenangan pendahulu kita, agar anak cucuk kita nanti tidak hanya mendengar cerita, namun mereka juga ikut menjaga dan melestarikan budaya adat istiadat serta melindungi hutan," tutur Mala.

Desa Manua Sadap Kecamatan Embaloh Hulu merupakan salah satu kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat yang juga masuk dalam kawasan penyanggah Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum Kapuas Hulu.

Baca juga: Menuangkan Cerminan Kehidupan Dalam Tenun Khas Dayak
Baca juga: Galeri Tenun Ikat Dayak Pameran Di Sarawak
Baca juga: Tenun Ikat Dayak Sintang Dipromosikan di Pameran Kerajinan Internasional

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020