Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan sektor pendidikan dan kesehatan menjadi pemicu atau penyumbang IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Kota Pontianak hingga memperoleh nilai tertinggi di Provinsi Kalimantan Barat pada  tahun 2020.

"Dari 14 kabupaten/kota se-Kalbar, Kota Pontianak meraih skor 79,44, dan capaian itu berdasarkan hasil yang dirilis Badan Pusat Statistik Provinsi Kalbar," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Kamis.

Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berupaya memaksimalkan di kedua bidang tersebut dalam meningkatkan IPM, yakni terus memprioritaskan sektor kesehatan dan pendidikan dalam meningkatkan IPM.

Dikatakannya, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ditentukan oleh dua sektor tersebut sebab pengaruhnya besar terhadap peningkatan IPM. Pontianak meraih IPM tertinggi di Kalbar karena dari sisi harapan lama sekolah tertinggi yakni 15 tahun.

"Dengan kondisi IPM Kota Pontianak yang terus naik dari tahun ke tahun, dapat diartikan bahwa pembangunan manusia di Kota Pontianak cenderung semakin baik," ujarnya.

Edi menambahkan, pihaknya terus berupaya mendongkrak IPM tahun-tahun berikutnya, selain itu tak kalah pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. "Sehingga pertumbuhan ekonomi juga meningkat dan angka pengangguran bisa ditekan," katanya.

Dijelaskannya, masih ada beberapa permasalahan kota yang menjadi pekerjaan rumah seiring dengan bertambahnya penduduk Kota Pontianak yang saat ini sudah tercatat 670.859 jiwa.

Namun menurutnya, permasalahan tersebut tidak bisa dituntaskan dalam tempo setahun atau dua tahun, dan tidak hanya oleh pemerintah saja, melainkan harus oleh semua pihak.

"Mulai dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan warga Kota Pontianak juga harus mendukung dalam meningkatkan IPM dan menyelesaikan berbagai permasalahan itu," katanya.

Pewarta: Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021