Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat membentuk tim pemulihan ekonomi dan sosial daerah untuk memulihkan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.

"Kita sudah membentuk pemulihan ekonomi dan sosial dalam menghadapi dampak COVID-19 di wilayah Kubu Raya yang ditetapkan melalui SK Bupati Kubu Raya Nomor : 895/Setda/2020 tanggal 6 November 2020," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan saat membuka kegiatan rencana aksi pemulihan ekonomi dan sosial dalam menghadapi dampak pandemi COVID-19 dan penguatan TPDI dan TPKAD Kubu Raya, Kamis.

Baca juga: Kubu Raya siapkan pokja penguatan-edukasi vaksinasi COVID-19

Pembentukan tim ini dilakukan berdasarkan PP nomor 23 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pemulihan Ekonomi Nasional, dalam rangka mendukung kebijakan keuangan negara untuk penanganan pandemi COVID-19 atau menghadapi ancaman yang membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan serta penyelamatan ekonomi nasional sebagaimana telah diubah dengan PP nomor 43 tahun 2020.

"Fokus kita adalah pembenahan usaha bagi UMKM, karena terbukti mereka mampu berkontribusi terhadap PDRB yang sangat besar, terutama usaha olahan baik makanan, atau kerajinan. Terbukti, selama pandemi ini, usaha mikro inilah yang membuat pertumbuhan ekonomi kita masih bisa naik di tahun 2020," tuturnya.

Untuk memaksimalkan UMKM tersebut, saat ini kata Muda, pihaknya sedang membuat sistem data yang sedang dikerjakan oleh Bappeda bersama Diskominfo Kubu Raya yang juga dibantu oleh Pemerintah desa.

Baca juga: Desa Teluk Kapuas deklarasikan jadi Desa ODF

"Kita akan mengupayakan, bagaimana percepatan semua sektor bisa bergerak, tentu dilakukan dengan strategi jaminan pasar sistemik. Kemudian kita juga akan melakukan sistem pendataan yang lebih baik by name dan by address yang diperkuat dengan grafis yang baik, sehingga data yang ada mudah dibaca," tuturnya.

Selain penguatan UMKM, fokus pemulihan ekonomi daerah di Kubu Raya juga akan diarahkan pada pertanian pangan, perikanan baik tangkap maupun budidaya, peternakan, perkebunan rakyat dan sektor ekonomi masyarakat lainnya.

"Kita memiliki peluang yang sangat besar untuk memberdayakan lahan tidur yang masih banyak tersedia di Kubu Raya. Kita juga akan berupaya untuk mengurangi pengangguran dengan program urbanisasi dan ini yang kita kejar terus, dengan memantapkan strategi dan menciptakan peluang bagi masyarakat," kata Muda.

Baca juga: Markas Polsek Terentang di Kubu Raya terbakar

Untuk menciptakan pasar sistemik bagi para pelaku UMKM di Kubu Raya, Muda menyatakan pihaknya telah membuat Perbup yang mengharuskan ASN untuk membeli produk UMKM lokal, termasuk beras lokal dan produk kerajinan lainnya.

"Ini sudah kita terapkan, makanya saat ini ASN Rubu Raya wajib untuk membeli beras dari petani lokal, dan kita juga sudah menggunakan kotak nasi dan kotak kue diganti dengan anyaman besek yang dibuat pengrajin lokal, sehingga perekonomian masyarakat bisa terus bergerak meski kita berada di tengah pandemi," katanya.

Terbukti, kata Muda, hal itu berhasil dimana pada semester ke-2 tahun 2020 lalu, ekonomi Kubu Raya mampu tumbuh sebesar 1,16 persen.

Baca juga: Bupati Muda ajak ASN tingkatkan solidaritas di tengah pandemi
Baca juga: Perekonomian Kubu Raya tumbuh 1,16 persen semester II
Baca juga: Pemkab Kubu Raya tunda pembelajaran tatap muka meski 98 persen sekolah siap

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021