Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) Kalimantan Barat (Kalbar) ikut mendampingi keluarga mantan Ketua Umum PB HMI Mulyadi yang merupakan satu di antara penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh untuk mendapatkan informasi hingga ke Posko Antem Mortem.

"Sejak informasi Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak, kita dari Kahmi Kalbar melakukan koordinasi dan mencari informasi kebenaran dan lainnya terkait adinda Mulyadi beserta istri dan mertuanya," ujar Ketua Umum MW Kahmi Kalbar Muhammad Yusuf saat mendampingi keluarga korban di Posko Antem Mortem, Minggu.

Ia menambahkan hingga saat ini pihaknya terus memantau dan menggali informasi terbaru.

"Kita terus berharap dan mengajak semua kader dan alumni serta masyarakat untuk berdoa bagi penumpang," kata dia.

Sementara itu adik kandung Mulyadi, Slamet Bowo Santoso mengatakan hingga kini pihak keluarga terus berharap dan berharap, ada titik terang terutama soal keselamatan.

"Kita terus berdoa dan terus berharap terbaik," kata dia.

Terkait pendampingan Kahmi Kalbar dalam berbagai hal,  ia sangat mengucapkan terima kasih.

"Sejak awal kita mendapat informasi dari Kahmi Kalbar. Kita didampingi," jelas dia.

Sementara itu sejak kemarin Bandara Internasional Supadio Pontianak di Kubu Raya membuka Posko Crisis Center dan Antem Mortem di Gedung Serba Guna, samping Polsek Bandara.

Pihak maskapai telah memberikan kepada keluarga korban fasilitas hotel, informasi terkini dan terbaru untuk berangkat ke Jakarta.

Sejak pagi Gubernur Kalbar, Kapolda Kalbar, Walikota Pontianak dan para pihak lainnya juga telah meninjau posko di bandara tersebut. Semua pihak siap bersinergi dan mendukung upaya penanganan kecelakaan pesawat tersebut.

Gubernur Kalbar,Sutarmidji memastikan bahwa pemerintah provinsi siap membantu dan berkoordinasi dengan para pihak agar penanganan dan lainnya berjalan.

"Kita berharap semua pihak ikuti proses dan prosedur yang ada. Dari data penumpang yang ada, sebagian besar adalah warga Kalbar," kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021