Anggota TNI dari 1202-03/Sungai Raya, Kabupaten Bengkayang, turun langsung mengecek kondisi permukiman dan sejumlah rumah warga yang rusak parah yang dihantam ombak di Pulau Lemukutan.
"Gelombang besar terjadi dini hari sekitar pukul 1 malam (13/1) di Pulau Lumukutan, Kecamatan Sungai Raya mengakibatkan beberapa rumah warga rusak. Setelah kejadian tersebut kita dari TNI melakukan pengecekan langsung di lokasi kejadian," ujar Anggota TNI dari Koramil 1202-03/Sungai Raya, Praka Ricci Cornedhi sata dihubungi di Bengkayang, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa dampak ombak selain mengakibatkan kerusakan yang dialami rumah warga juga termasuk dermaga di Teluk Cina, Melanau dan Tanjung Palembang.
“Setidaknya ada 10 unit rumah warga rusak berat dan 20 unit rumah warga rusak ringan,” ungkapnya.
Selain rumah warga, ada homestay atau penginapan kurang lebih 15 unit rusak ringan dan berat, bahkan jalan-jalan akses rumah warga ditutupi kerikil, batu dan kayu atau balok. Bahkan warung atau kantin di sekitar tepi pantai ikut ambruk akibat hantaman gelombang.
"Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, para nelayan juga mengalami musibah, sebanyak 10 buah bagan/kelong roboh, termasuk kapal motor nelayan pun ikut tenggelam," kata dia.
Usai surut meski diselimuti cuaca tak bersahabat, Praka Ricci Cornedhi bersama warga bergotong royong membersihkan sisa puing rumah yang rusak dan membersihkan jalan yang terkena puing bangunan dan sampah air pasang.
“Sampai saat ini gelombang masih tinggi, kita masih gotong- royong bersama warga membersihkan dampak gelombang pasang,” ungkapnya.
Hingga saat ini, kondisi air laut masih pasang dengan gelombang tinggi. BPBD Bengkayang pun tengah melakukan proses pengecekan di lokasi.
"Sedang dalam proses (pengecekan) sesuai ketentuan," ucap Plt. Kepala BPBD kabupaten Bengkayang, Damianus singkat saat di konfirmasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Gelombang besar terjadi dini hari sekitar pukul 1 malam (13/1) di Pulau Lumukutan, Kecamatan Sungai Raya mengakibatkan beberapa rumah warga rusak. Setelah kejadian tersebut kita dari TNI melakukan pengecekan langsung di lokasi kejadian," ujar Anggota TNI dari Koramil 1202-03/Sungai Raya, Praka Ricci Cornedhi sata dihubungi di Bengkayang, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa dampak ombak selain mengakibatkan kerusakan yang dialami rumah warga juga termasuk dermaga di Teluk Cina, Melanau dan Tanjung Palembang.
“Setidaknya ada 10 unit rumah warga rusak berat dan 20 unit rumah warga rusak ringan,” ungkapnya.
Selain rumah warga, ada homestay atau penginapan kurang lebih 15 unit rusak ringan dan berat, bahkan jalan-jalan akses rumah warga ditutupi kerikil, batu dan kayu atau balok. Bahkan warung atau kantin di sekitar tepi pantai ikut ambruk akibat hantaman gelombang.
"Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, para nelayan juga mengalami musibah, sebanyak 10 buah bagan/kelong roboh, termasuk kapal motor nelayan pun ikut tenggelam," kata dia.
Usai surut meski diselimuti cuaca tak bersahabat, Praka Ricci Cornedhi bersama warga bergotong royong membersihkan sisa puing rumah yang rusak dan membersihkan jalan yang terkena puing bangunan dan sampah air pasang.
“Sampai saat ini gelombang masih tinggi, kita masih gotong- royong bersama warga membersihkan dampak gelombang pasang,” ungkapnya.
Hingga saat ini, kondisi air laut masih pasang dengan gelombang tinggi. BPBD Bengkayang pun tengah melakukan proses pengecekan di lokasi.
"Sedang dalam proses (pengecekan) sesuai ketentuan," ucap Plt. Kepala BPBD kabupaten Bengkayang, Damianus singkat saat di konfirmasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021