Pontianak (ANTARA) - Sekretaris Desa Pulau Lemukutan, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Erdiyansah memastikan tidak ada korban jiwa dampak gelombang besar yang menerjang di pesisir pantau sejak dini pukul 01.00 WIB, Selasa (12/1) hingga Rabu.
"Tidak ada korban jiwa dalam bencana gelombang besar di Pulau Lemukutan. Namun, dapat merusak parah rumah warga dan lainnya," ujarnya dalam laporan kepada pihak berwenang, Rabu.
Dalam bencana tersebut terdata ada kerusakan dermaga di Teluk Cina, Melanau dan Tanjung Palembang dengan kondisi rusak sangat berat.
Setelah itu ada 10 unit rumah warga rusak berat, 20 unit rumah warga rusak ringan, kantin, homestay atau penginapan kurang lebih 15 unit rusak ringan dan berat, jalan ditutupi kerikil, batu dan kayu atau balok. Kemudian, gelombang besar tersebut juga merusak dan hilang bagan atau kelong milik nelayan sebanyak 10 buah.
Hingga saat ini, kondisi air laut masih pasang dengan gelombang tinggi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkayang pun tengah melakukan proses pengecekan di lokasi.
"Sedang dalam proses pengecekan sesuai ketentuan," ucap Plt. Kepala BPBD Kabupaten Bengkayang, Damianus singkat saat di konfirmasi.
Atas kejadian tersebut, pihak TNI dari Koramil 1202-03/Sungai Raya juga telah meninjau langsung ke lokasi untuk memastikan kondisi yang terjadi di lapangan.
Warga bersama TNI bergotong royong membersihkan sisa puing rumah yang rusak dan membersihkan jalan yang terkena puing bangunan dan sampah air pasang.
“Sampai saat ini gelombang masih tinggi, kita masih gotong-royong bersama warga membersihkan dampak gelombang pasang,” ungkap Anggota TNI dari Koramil 1202-03/Sungai Raya, Praka Ricci Cornedhi.
Pulau Lemukutan merupakan satu di antara destinasi wisata di Kalimantan Barat. Keindahan pantai dan biota lautnya menjadi daya tarik sendiri untuk patut dan ramai dikunjungi wisatawan baik dari Kalimantan Barat maupun luar.*