Kerensia Valeria seorang pelajar SMP Tunas Bangsa asal Kota Pontianak di Kalimantan Barat berhasil meraih medali emas dalam Olimpiade Bahasa Inggris di Italia.
"Kejuaraan terbesar bahasa Inggris ini, diikuti pelajar dari 60 negara di seluruh dunia. Kerensia Valeria menjadi orang Indonesia pertama yang meraih medali emas dalam sejarah sepanjang Olimpiade ini dilaksanakan delapan tahun terakhir," kata kata Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi KKamton, di Pontianak, Selasa.
Kejuaraan ini digelar oleh Global Hippo Association bersama Mizzou Academy dibawah naungan University of Missouri, USA.
Dari Indonesia sendiri yang mengikuti babak penyisihan mencapai 20 ribu orang. Namun Kerensia Valeria yang berasal dari Pontianak, berhasil maju ke babak final bersama delapan orang lainnya di akhir tahun 2020 kemarin. Terkait pandemi yang tengah melanda dunia, akhirnya final diadakan secara online.
Meskipun masih dalam suasana pandemi COVID-19 yang melanda di seluruh dunia, tidak menyurutkan siswa Kalbar untuk berprestasi di tingkat dunia.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Pontianak mengapresiasi atas prestasi yang berhasil ditoreh Kerensia. Hal ini dinilainya sebagai bukti bahwa sumber daya manusia (SDM) di Kota Pontianak tak kalah unggulnya dengan dunia luar.
"Saya atas nama Pemerintah Kota Pontianak mengucapkan selamat kepada Kerensia karena telah mengharumkan nama Kota Pontianak dan Provinsi Kalbar khususnya dan Indonesia umumnya di tingkat dunia," ujarnya.
Ia menambahkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pontianak tahun 2020 mencatat nilai tertinggi di Provinsi Kalbar yakni 79,44. Menurutnya, ada dua sektor yang menjadi prioritas untuk mempertahankan dan meningkatkan IPM di Kota Pontianak, yakni sektor pendidikan dan kesehatan. Kualitas SDM ditentukan oleh dua sektor tersebut sebab pengaruhnya besar terhadap peningkatan IPM dan Pontianak meraih IPM tertinggi di Kalbar karena dari sisi harapan lama sekolah tertinggi yakni 15 tahun.
"Dengan kondisi IPM Kota Pontianak yang terus naik dari tahun ke tahun, dapat diartikan bahwa pembangunan manusia di Kota Pontianak cenderung semakin baik," ujarnya.
Edi menambahkan, pihaknya terus berupaya mendongkrak IPM tahun-tahun berikutnya, selain itu tak kalah pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan infrastruktur, sehingga pertumbuhan ekonomi juga meningkat dan angka pengangguran bisa ditekan.
Sementara itu, ayah dari Kerensia, Christiansen, mengatakan, setiap ujian yang dilalui putrinya, angka yang berhasil diraih nilainya 100 poin, tanpa ada kesalahan.
"Bangga rasanya Kerensia Valeria bisa menjadi orang Indonesia pertama yang meraih juara," kata warga yang berdomisili di Jalan Suprapto Pontianak itu.
Dirinya berharap Kerensia bisa terus mengharumkan nama Indonesia, khususnya Kalbar. Anak ketiga dari pasangan Christiansen dan Vitalia Lim ini memang sejak kecil kerap menorehkan berbagai prestasi.
Sebelum meraih medali emas di Olimpiade ini, beberapa prestasi sudah pernah ditorehkan oleh pelajar Kalbar ini, diantaranya menjadi peserta termuda dan peraih medali di Olimpiade Matematika Nasional 2018. Selain itu, Kerensia juga pernah menyabet medali perak di Olimpiade Matematika di Varna, Bulgaria tahun 2018.
Tak berhenti disitu, tahun 2019 Kerensia juga meraih medali perak di Olimpiade Matematika dan Sains di Hanoi, Vietnam.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Kejuaraan terbesar bahasa Inggris ini, diikuti pelajar dari 60 negara di seluruh dunia. Kerensia Valeria menjadi orang Indonesia pertama yang meraih medali emas dalam sejarah sepanjang Olimpiade ini dilaksanakan delapan tahun terakhir," kata kata Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi KKamton, di Pontianak, Selasa.
Kejuaraan ini digelar oleh Global Hippo Association bersama Mizzou Academy dibawah naungan University of Missouri, USA.
Dari Indonesia sendiri yang mengikuti babak penyisihan mencapai 20 ribu orang. Namun Kerensia Valeria yang berasal dari Pontianak, berhasil maju ke babak final bersama delapan orang lainnya di akhir tahun 2020 kemarin. Terkait pandemi yang tengah melanda dunia, akhirnya final diadakan secara online.
Meskipun masih dalam suasana pandemi COVID-19 yang melanda di seluruh dunia, tidak menyurutkan siswa Kalbar untuk berprestasi di tingkat dunia.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Pontianak mengapresiasi atas prestasi yang berhasil ditoreh Kerensia. Hal ini dinilainya sebagai bukti bahwa sumber daya manusia (SDM) di Kota Pontianak tak kalah unggulnya dengan dunia luar.
"Saya atas nama Pemerintah Kota Pontianak mengucapkan selamat kepada Kerensia karena telah mengharumkan nama Kota Pontianak dan Provinsi Kalbar khususnya dan Indonesia umumnya di tingkat dunia," ujarnya.
Ia menambahkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pontianak tahun 2020 mencatat nilai tertinggi di Provinsi Kalbar yakni 79,44. Menurutnya, ada dua sektor yang menjadi prioritas untuk mempertahankan dan meningkatkan IPM di Kota Pontianak, yakni sektor pendidikan dan kesehatan. Kualitas SDM ditentukan oleh dua sektor tersebut sebab pengaruhnya besar terhadap peningkatan IPM dan Pontianak meraih IPM tertinggi di Kalbar karena dari sisi harapan lama sekolah tertinggi yakni 15 tahun.
"Dengan kondisi IPM Kota Pontianak yang terus naik dari tahun ke tahun, dapat diartikan bahwa pembangunan manusia di Kota Pontianak cenderung semakin baik," ujarnya.
Edi menambahkan, pihaknya terus berupaya mendongkrak IPM tahun-tahun berikutnya, selain itu tak kalah pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan infrastruktur, sehingga pertumbuhan ekonomi juga meningkat dan angka pengangguran bisa ditekan.
Sementara itu, ayah dari Kerensia, Christiansen, mengatakan, setiap ujian yang dilalui putrinya, angka yang berhasil diraih nilainya 100 poin, tanpa ada kesalahan.
"Bangga rasanya Kerensia Valeria bisa menjadi orang Indonesia pertama yang meraih juara," kata warga yang berdomisili di Jalan Suprapto Pontianak itu.
Dirinya berharap Kerensia bisa terus mengharumkan nama Indonesia, khususnya Kalbar. Anak ketiga dari pasangan Christiansen dan Vitalia Lim ini memang sejak kecil kerap menorehkan berbagai prestasi.
Sebelum meraih medali emas di Olimpiade ini, beberapa prestasi sudah pernah ditorehkan oleh pelajar Kalbar ini, diantaranya menjadi peserta termuda dan peraih medali di Olimpiade Matematika Nasional 2018. Selain itu, Kerensia juga pernah menyabet medali perak di Olimpiade Matematika di Varna, Bulgaria tahun 2018.
Tak berhenti disitu, tahun 2019 Kerensia juga meraih medali perak di Olimpiade Matematika dan Sains di Hanoi, Vietnam.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021