Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan pihaknya akan menyelesaikan sejumlah pekerjaan rumah yang masih tersisa untuk memaksimalkan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat melalui ketersediaan APBD.
"Alhamdulillah, hari ini kita memperingati HUT ke-64 Pemprov Kalbar dan tentunya masih banyak yang harus kita benahi dan pekerjaan rumah itu akan kita maksimalkan penyelesaiannya," kata Sutarmidji usai memimpin upacara peringatan HUT ke-64 Provinsi Kalbar di Pontianak, Kamis.
Ia menyatakan sebagai gubernur, dirinya ingin pembangunan di provinsi itu merata berdasarkan kebutuhan masyarakat, bukan keinginan. Untuk itu dirinya akan memaksimalkan APBD Kalbar setiap tahunnya agar kebutuhan masyarakat akan pembangunan bisa terpenuhi dengan baik.
"Yang berat bagi kita adalah memenuhi kebutuhan infrastruktur jalan, karena saat saya menjadi Gubernur Kalbar, kondisi jalan yang menjadi kewenangan Pemprov Kalbar yang layak hanya 49 persen. Walaupun datanya 86 persen, namun faktanya yang baik itu hanya 49 persen dan menurut saya itu berat untuk dibenahi secara keseluruhan," tuturnya.
Untuk memperbaiki infrastruktur jalan Kalbar secara keseluruhan diperlukan anggaran Rp6,3 triliun, sementara kemampuan kita untuk membangun infrastruktur jalan dalam lima tahun paling tinggi adalah Rp3 triliun lebih. Sehingga ini yang akan kita maksimalkan, walau pun di tengah kondisi COVID-19, namun kita masih bisa memperbaiki beberapa ruas jalan yang ada.
"Kita telah berkolaborasi dengan TNI, telah berhasil membuka jalan Perawas yang menghubungkan Kayong Utara ke Pontianak. Jika ini sudah selesai, maka waktu yang dibutuhkan untuk menuju Kayong Utara ke Pontianak nantinya antara 6 sampai 7 jam, dimana saat ini jarak untuk ke sana bisa menempuh waktu 11 jam," katanya.
Menurut dia, karena keterbatasan anggaran, salah satu jalan yang bisa dilakukan adalah bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk TNI dan pihak swasta.
"Seperti sinergi dengan TNI dan Polri untuk indeks desa membangun dan Desa Mandiri juga bisa kita laksanakan dan hasilnya cukup memuaskan, di mana dalam satu tahun terakhir ini kita bisa menghilangkan desa sangat tertinggal sebanyak 650 dan Desa Mandiri bertambah menjadi 217. Menurut saya ini capaian yang luar biasa karena hampir tidak ada daerah yang bisa mencapai hal seperti ini," kata Sutarmidji.
Di bidang pendidikan, Sutarmidji menginginkan agar pada masa pemerintahannya terjadi penambahan sekolah setiap tahunnya untuk jenjang pendidikan SMA/SMK di setiap daerah. "Minimal pembangunan kelas bisa dilakukan dan ini akan terus kita makksimalkan dengan menambah sarana dan prasarana pendidikan yang ada," tuturnya.
Kemudian di bidang kesehatan, Sutarmidji juga menargetkan pada tahun ini pembangunan RS Soedarso yang baru bisa segera selesai, sehingga pada peringatan HUT ke-65 Pemprov Kalbar tahun depan bisa diresmikan. "Kita juga akan terus memperbanyak dokter spesialis yang ada untuk mendukung RS Soedarso sebagai salah satu RS rujukan nasional," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Alhamdulillah, hari ini kita memperingati HUT ke-64 Pemprov Kalbar dan tentunya masih banyak yang harus kita benahi dan pekerjaan rumah itu akan kita maksimalkan penyelesaiannya," kata Sutarmidji usai memimpin upacara peringatan HUT ke-64 Provinsi Kalbar di Pontianak, Kamis.
Ia menyatakan sebagai gubernur, dirinya ingin pembangunan di provinsi itu merata berdasarkan kebutuhan masyarakat, bukan keinginan. Untuk itu dirinya akan memaksimalkan APBD Kalbar setiap tahunnya agar kebutuhan masyarakat akan pembangunan bisa terpenuhi dengan baik.
"Yang berat bagi kita adalah memenuhi kebutuhan infrastruktur jalan, karena saat saya menjadi Gubernur Kalbar, kondisi jalan yang menjadi kewenangan Pemprov Kalbar yang layak hanya 49 persen. Walaupun datanya 86 persen, namun faktanya yang baik itu hanya 49 persen dan menurut saya itu berat untuk dibenahi secara keseluruhan," tuturnya.
Untuk memperbaiki infrastruktur jalan Kalbar secara keseluruhan diperlukan anggaran Rp6,3 triliun, sementara kemampuan kita untuk membangun infrastruktur jalan dalam lima tahun paling tinggi adalah Rp3 triliun lebih. Sehingga ini yang akan kita maksimalkan, walau pun di tengah kondisi COVID-19, namun kita masih bisa memperbaiki beberapa ruas jalan yang ada.
"Kita telah berkolaborasi dengan TNI, telah berhasil membuka jalan Perawas yang menghubungkan Kayong Utara ke Pontianak. Jika ini sudah selesai, maka waktu yang dibutuhkan untuk menuju Kayong Utara ke Pontianak nantinya antara 6 sampai 7 jam, dimana saat ini jarak untuk ke sana bisa menempuh waktu 11 jam," katanya.
Menurut dia, karena keterbatasan anggaran, salah satu jalan yang bisa dilakukan adalah bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk TNI dan pihak swasta.
"Seperti sinergi dengan TNI dan Polri untuk indeks desa membangun dan Desa Mandiri juga bisa kita laksanakan dan hasilnya cukup memuaskan, di mana dalam satu tahun terakhir ini kita bisa menghilangkan desa sangat tertinggal sebanyak 650 dan Desa Mandiri bertambah menjadi 217. Menurut saya ini capaian yang luar biasa karena hampir tidak ada daerah yang bisa mencapai hal seperti ini," kata Sutarmidji.
Di bidang pendidikan, Sutarmidji menginginkan agar pada masa pemerintahannya terjadi penambahan sekolah setiap tahunnya untuk jenjang pendidikan SMA/SMK di setiap daerah. "Minimal pembangunan kelas bisa dilakukan dan ini akan terus kita makksimalkan dengan menambah sarana dan prasarana pendidikan yang ada," tuturnya.
Kemudian di bidang kesehatan, Sutarmidji juga menargetkan pada tahun ini pembangunan RS Soedarso yang baru bisa segera selesai, sehingga pada peringatan HUT ke-65 Pemprov Kalbar tahun depan bisa diresmikan. "Kita juga akan terus memperbanyak dokter spesialis yang ada untuk mendukung RS Soedarso sebagai salah satu RS rujukan nasional," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021