Wakil Wali Kota Pontianak di Kalimantan Barat, Bahasan mengatakan pihaknya kembali akan memprioritaskan pembangunan jalan dan drainase pada 2021.
"Infrastruktur masih menjadi prioritas sasaran pembangunan di wilayah Kota Pontianak, termasuk di Kecamatan Pontianak Barat, karena pada tahun 2020 lalu pembangunan fisik sempat terkendala akibat pandemi COVID-19," kata Bahasan di Pontianak, Senin.
Oleh sebab itu, Pemkot Pontianak pada 2021 ini kembali melanjutkan pembangunan infrastruktur tersebut di wilayah Pontianak Barat dan kecamatan lainnya.
Dikatakannya, pada visi dan misi Wali Kota/Wawali Pontianak saat kampanye Pilkada tahun 2018 lalu, pada tahun pertama dan kedua menjabat, pihaknya akan fokus pada pembangunan jalan dan drainase lingkungan.
"Namun karena kondisi pandemi COVID-19 sehingga masih ada beberapa lokasi jalan lingkungan yang belum tersentuh, misalnya di Pontianak Barat, pihaknya memetakan ada tiga titik jalan lingkungan yang harus dituntaskan. Untuk itu saya minta ini menjadi skala prioritas dalam pembahasan Musrenbang ini," katanya.
Bahasan menyebutkan masih ada beberapa jalan lingkungan yang dalam kondisi berupa tanah merah. Oleh sebab itu, dirinya berharap ada peningkatan kualitas terhadap jalan tersebut.
"Pemkot Pontianak menganggarkan sebesar Rp95 miliar untuk pembangunan jalan lingkungan dan drainase lingkungan di tahun 2021," katanya.
Sementara itu, Camat Pontianak Barat Ibrahim memaparkan pihaknya mengusulkan penataan drainase yang ada di wilayahnya, seperti di antaranya Jalan Tebu, Gang Ilham dan Gang Maria, perlu ada konektivitas yang menghubungkan saluran di sana untuk meningkatkan akses saluran.
Kemudian di Pal Lima perlu dibangun saluran di Puskesmas. Pertimbangannya, karena bangunan yang ada sangat flat atau datar. "Sehingga ketika musim penghujan, air akan menggenangi di sekitar kawasan tersebut," katanya.
Selain itu, lanjut Ibrahim, penurapan juga dilakukan pada Parit Labalo sebab parit ini terkoneksi langsung ke Sungai Rengas. Untuk wilayah Kelurahan Sungai Beliung, perlu dilakukan penataan drainase dan penurapan.
"Misalnya di Gang Alpokat Permai, Alpokat Raya, Sapta Marga, Ilham dan Gang Sriwijaya. Dilanjutkan dengan pembangunan turap di Sungai Jawi Luar Gang Kayu Manis, persisnya di belakang SDN 55. Perlu dibangun untuk menertibkan bangunan liar dan kumuh di sekitar lingkungan," sebutnya.
Tak hanya berkutat pada pembangunan fisik saja, Ibrahim menambahkan, pemberdayaan masyarakat juga tak kalah pentingnya. Untuk itu, pihaknya bekerja sama dengan instansi terkait memberikan pelatihan bagi masyarakat setempat pada empat kelurahan.
"Pelatihan yang diberikan berupa pelatihan wirausaha seperti menjahit, membuat kue serta bantuan kendaraan tossa untuk mengangkut sampah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Infrastruktur masih menjadi prioritas sasaran pembangunan di wilayah Kota Pontianak, termasuk di Kecamatan Pontianak Barat, karena pada tahun 2020 lalu pembangunan fisik sempat terkendala akibat pandemi COVID-19," kata Bahasan di Pontianak, Senin.
Oleh sebab itu, Pemkot Pontianak pada 2021 ini kembali melanjutkan pembangunan infrastruktur tersebut di wilayah Pontianak Barat dan kecamatan lainnya.
Dikatakannya, pada visi dan misi Wali Kota/Wawali Pontianak saat kampanye Pilkada tahun 2018 lalu, pada tahun pertama dan kedua menjabat, pihaknya akan fokus pada pembangunan jalan dan drainase lingkungan.
"Namun karena kondisi pandemi COVID-19 sehingga masih ada beberapa lokasi jalan lingkungan yang belum tersentuh, misalnya di Pontianak Barat, pihaknya memetakan ada tiga titik jalan lingkungan yang harus dituntaskan. Untuk itu saya minta ini menjadi skala prioritas dalam pembahasan Musrenbang ini," katanya.
Bahasan menyebutkan masih ada beberapa jalan lingkungan yang dalam kondisi berupa tanah merah. Oleh sebab itu, dirinya berharap ada peningkatan kualitas terhadap jalan tersebut.
"Pemkot Pontianak menganggarkan sebesar Rp95 miliar untuk pembangunan jalan lingkungan dan drainase lingkungan di tahun 2021," katanya.
Sementara itu, Camat Pontianak Barat Ibrahim memaparkan pihaknya mengusulkan penataan drainase yang ada di wilayahnya, seperti di antaranya Jalan Tebu, Gang Ilham dan Gang Maria, perlu ada konektivitas yang menghubungkan saluran di sana untuk meningkatkan akses saluran.
Kemudian di Pal Lima perlu dibangun saluran di Puskesmas. Pertimbangannya, karena bangunan yang ada sangat flat atau datar. "Sehingga ketika musim penghujan, air akan menggenangi di sekitar kawasan tersebut," katanya.
Selain itu, lanjut Ibrahim, penurapan juga dilakukan pada Parit Labalo sebab parit ini terkoneksi langsung ke Sungai Rengas. Untuk wilayah Kelurahan Sungai Beliung, perlu dilakukan penataan drainase dan penurapan.
"Misalnya di Gang Alpokat Permai, Alpokat Raya, Sapta Marga, Ilham dan Gang Sriwijaya. Dilanjutkan dengan pembangunan turap di Sungai Jawi Luar Gang Kayu Manis, persisnya di belakang SDN 55. Perlu dibangun untuk menertibkan bangunan liar dan kumuh di sekitar lingkungan," sebutnya.
Tak hanya berkutat pada pembangunan fisik saja, Ibrahim menambahkan, pemberdayaan masyarakat juga tak kalah pentingnya. Untuk itu, pihaknya bekerja sama dengan instansi terkait memberikan pelatihan bagi masyarakat setempat pada empat kelurahan.
"Pelatihan yang diberikan berupa pelatihan wirausaha seperti menjahit, membuat kue serta bantuan kendaraan tossa untuk mengangkut sampah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021