Lebaran masih tiga minggu lagi, namun kesibukan Masitah (52), Pelaku usaha pembuatan kue kering dan kue lapis di bilangan Jalan Adi Sucipto, Kubu Raya, sudah mulai terasa. Jelang perayaan hari-hari besar keagamaan seperti lebaran Idul Fitri, Masitah kebanjiran pesanan.
"Saat banjir pesanan seperti sekarang ini, suplai listrik yang stabil sangat kami harapkan. Listrik menjadi kebutuhan pokok mendorong produktivitas usaha yang saya jalankan, sebab semua peralatan membuat kue menggunakan listrik. Kalau listriknya padam, maka tamatlah semuanya," ungkap Masitah tertawa.
Beruntung saat ini kondisi kelistrikan sudah sangat kondusif, sehingga para pelaku usaha tidak menemukan kesulitan dalam meningkatkan produktivitas usahanya.
“Selama ini saya selalu menggunakan alat-alat listrik untuk membuat adonan, utamanya kue lapis yang prosesnya tidak boleh berhenti. Bersyukur saat ini listrik jarang padam, sehingga proses pembuatan kue tidak terganggu,” kata Masitah.
Hal yang sama juga dirasakan Mariana (40), Penjahit aneka pakaian wanita yang beralamat di jalan Adi Sucipto, gang Teluk Sukamaju.
Menurutnya kebutuhan listrik merupakan salah satu bagian yang sangat vital dalam menjalankan usahanya.
“Untuk proses menjahit semuanya sudah full listrik, kalau listrik padam sudah pasti tidak bisa produksi. Apalagi disini tidak ada genset. Beruntung sekali listrik jarang sekali padam jadi tidak terlalu khawatir selama proses menjahit,” ucap Mariana.
Sementara itu, Manajer PLN UP3 Pontianak, Didi Kurniawan Abuhari, untuk meningkatkan kualitas layanan kelistrikan, pihaknya secara rutin melakukan upaya pemeliharaan dan perbaikan jaringan listrik untuk meminimalisir potensi terjadinya gangguan.
“Secara rutin kami selalu melakukan pemeliharaan. Beberapa pekerjaan dilakukan dengan keadaan bertegangan yang dilakukan oleh tim PDKB. Melalui tim PDKB, pemeliharaan tetap bisa dilakukan tanpa menggangu suplai listrik ke pelanggan,” kata Didi.
Didi juga mengharapkan partisipasi masyarakat dalam menjaga keandalan pasokan listrik, salah satunya adalah tidak bermain layang-layang terutama dengan menggunakan tali kawat, serta mengikhlaskan pohon yang dimiliki untuk ditebang oleh petugas agar suplai listrik tidak terganggu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Saat banjir pesanan seperti sekarang ini, suplai listrik yang stabil sangat kami harapkan. Listrik menjadi kebutuhan pokok mendorong produktivitas usaha yang saya jalankan, sebab semua peralatan membuat kue menggunakan listrik. Kalau listriknya padam, maka tamatlah semuanya," ungkap Masitah tertawa.
Beruntung saat ini kondisi kelistrikan sudah sangat kondusif, sehingga para pelaku usaha tidak menemukan kesulitan dalam meningkatkan produktivitas usahanya.
“Selama ini saya selalu menggunakan alat-alat listrik untuk membuat adonan, utamanya kue lapis yang prosesnya tidak boleh berhenti. Bersyukur saat ini listrik jarang padam, sehingga proses pembuatan kue tidak terganggu,” kata Masitah.
Hal yang sama juga dirasakan Mariana (40), Penjahit aneka pakaian wanita yang beralamat di jalan Adi Sucipto, gang Teluk Sukamaju.
Menurutnya kebutuhan listrik merupakan salah satu bagian yang sangat vital dalam menjalankan usahanya.
“Untuk proses menjahit semuanya sudah full listrik, kalau listrik padam sudah pasti tidak bisa produksi. Apalagi disini tidak ada genset. Beruntung sekali listrik jarang sekali padam jadi tidak terlalu khawatir selama proses menjahit,” ucap Mariana.
Sementara itu, Manajer PLN UP3 Pontianak, Didi Kurniawan Abuhari, untuk meningkatkan kualitas layanan kelistrikan, pihaknya secara rutin melakukan upaya pemeliharaan dan perbaikan jaringan listrik untuk meminimalisir potensi terjadinya gangguan.
“Secara rutin kami selalu melakukan pemeliharaan. Beberapa pekerjaan dilakukan dengan keadaan bertegangan yang dilakukan oleh tim PDKB. Melalui tim PDKB, pemeliharaan tetap bisa dilakukan tanpa menggangu suplai listrik ke pelanggan,” kata Didi.
Didi juga mengharapkan partisipasi masyarakat dalam menjaga keandalan pasokan listrik, salah satunya adalah tidak bermain layang-layang terutama dengan menggunakan tali kawat, serta mengikhlaskan pohon yang dimiliki untuk ditebang oleh petugas agar suplai listrik tidak terganggu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021