Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) perempuan Kelas IIA Pontianak, Kalbar, mengembangkan program unggulan pembinaan terhadap WBP (warga binaan pemasyarakatan) berbasis ekonomi kreatif.

"Kegiatan yang melibatkan 255 WBP tersebut diimplementasikan dalam bentuk 'One Day One Prison Product' yang pemasarannya melalui perantara pegawai Lapas Perempuan Pontianak," kata Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Pontianak, Jaleha Khairan Noor di Pontianak, Selasa.

Dia menjelaskan, kegiatan yang melibatkan sebanyak 255 WBP tersebut diimplementasikan dalam bentuk kewajiban seluruh pegawai Lapas Kelas IIA Perempuan Pontianak membeli seluruh produk kerajinan sandang hingga berbagai jenis kuliner lokal hasil karya warga binaan tersebut.

"Selain itu, kami juga membantu dalam hal memasarkan berbagai produk warga binaan itu kepada pihak luar," ujarnya.

Dia menambahkan, sekitar 90 persen dari sebanyak 255 WBP perempuan itu, terkait kasus narkoba, sehingga mereka diberikan rehabilitasi sosial dalam bentuk pendampingan dan pembinaan mental serta keterampilan kemandirian.

"Mereka kami berikan pembinaan untuk mentalnya dan masalah keagamaannya, kemudian juga keterampilan untuk kemandirian mereka saat nanti setelah bebas," ujarnya.

Sementara itu, Kabid Pembinaan Bimbingan dan TI Kanwil Kemenkumham Kalbar, Eka Jaka Riswantara juga mengharapkan kepada petugas Lapas Kelas IIA Perempuan Pontianak untuk membeli produk dari warga binaan pemasyarakatan yang bisa dipakai dalam keseharian.

"Ini merupakan salah satu upaya dari pemerintah untuk membantu memasarkan produk narapidana dan membantu mengenalkan kepada masyarakat secara umum," ujarnya.

Dia juga berharap berbagai program yang dilakukan pihaknya bisa merubah perilaku positif para WBP setelah bebas dan kembali kepada masyarakat  nantinya.



 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021