Dinas Kesehatan Kota mengingatkan masyarakat adanya potensi peningkatan kasus COVID-19 gelombang ketiga di kota itu, kalau masyarakat abai dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes).

"Sejak awal April 2021 ini ada tren kenaikan kasus seperti pada Oktober dan November 2020 lalu, sehingga kami imbau pada masyarakat agar kembali menaati prokes dalam mencegah agar tidak terpapar COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu di Pontianak, Jumat.

Dia menjelaskan dalam sebulan terakhir ada tanda-tanda akan terjadi gelombang ketiga, hal itu bisa dilihat dari peningkatan kasus positif COVID-19, yakni 10-15 sekarang sudah mencapai 30 persen, dan angka hunian rawat inap di rumah sakit juga mengalami peningkatan.

"Sehingga ada tanda-tanda awal akan terjadi peningkatan kasus sehingga mari kita bersama-sama melakukan pencegahan dengan, sesering mungkin mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Edi Rusdi Kamtono membenarkan bahwa kasus COVID-19 di Pontianak mengalami tren kenaikan, terutama dari klaster Poltekkes Kemenkes Pontianak, klaster keluarga dan klaster perkantoran.

"Sekarang dari minggu 14 hingga minggu ke-17 ada tren kenaikan positivity rate untuk kasus konfirmasi COVID-19 sebesar 31,4 persen, terutama dari kluster mahasiswa Poltekkes Kemenkes Pontianak dan sekarang klaster keluarga dan termasuk klaster perkantoran," katanya.

Dia menjelaskan, untuk klaster keluarga diprediksi berasal dari kegiatan aktivitas di bulan Ramadhan, kemudian mobilitas pertemuan dan buka bersama juga menyebabkan klaster bertambah.

"Selain itu ada informasi tren kasus COVID-19 varian baru yakni B117 yang perlu diwaspadai. Kita berharap dengan penerapan PPKM di Kota Pontianak bisa menekan angka kasus konfirmasi COVID-19," katanya.

Edi berharap adanya partisipasi dari masyarakat, dengan turun serta dalam memutus rantai penyebaran COVID-19.

Apalagi ditambah aktivitas di pasar menjelang Hari Raya Idul Fitri sangat meningkat, mulai dari H-10 hingga H-1 Lebaran. Puncaknya diprediksi nanti pada hari Sabtu, Minggu dan Senin mendatang. "Kita prediksi akan terjadi lonjakan baik pasar tradisional maupun modern," ujarnya.

Edi berharap masyarakat agar menahan diri untuk tidak berkerumun terlampau padat dan memaksakan diri. "Serta tetap menggunakan masker dan menjaga protokol kesehatan, kemudian setelah pulang dari pasar masyarakat diharapkan langsung mandi dan bersih-bersih," ujarnya.





 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021