Pontianak (ANTARA) - Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Edi Rusdi Kamtono menyatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan terkait peningkatan kasus COVID-19 di kota itu.
"Hingga saat ini kami belum menerima laporan terkait peningkatan kasus COVID-19, dan saat ini sedang mencari informasi atau mendengar bahwa ada peningkatan untuk di tingkat nasional," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Selasa.
Baca juga: Perekonomian Kota Pontianak meningkat 4,6 persen setelah pandemi
Baca juga: Pontianak jadi daerah dengan cakupan vaksinasi COVID-19 tertinggi se-Kalbar
Sehingga, menurut dia, pihak sedang menunggu informasi resmi dari pihak-pihak terkait atas data terkini kasus COVID-19, salah satunya dari Dinas Kesehatan Kota Pontianak.
"Untuk itu saya kembali mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan terus menerapkan protokol kesehatan, seperti selalu menggunakan masker, rajin cuci tangan menggunakan sabun, dan menjaga jarak," ujarnya
Sebagai upaya pencegahan, menurut dia, Pemkot Pontianak, melalui Dinas Kesehatan Kota Pontianak terus menggencarkan vaksinasi COVID-19, dalam menciptakan kekebalan tubuh terhadap virus tersebut.
Baca juga: Dinkes Pontianak setop pelayanan isolasi di rusunawa
Sementara itu, saat ini pemerintah membuka gerai vaksinasi COVID-19 di pusat keramaian, termasuk bandara, dalam rangka mendekatkan layanan masyarakat untuk capaian vaksinasi dosis penguat.
Dilansir melalui laman covid19.go.id, Rabu siang, vaksinasi penguat akan diberlakukan sebagai syarat perjalanan dan kegiatan masyarakat sehingga gerai vaksinasi akan dibuka di pusat keramaian.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksinasi penguat terbukti mampu meningkatkan kadar antibodi. Berdasarkan hasil sero survei antibodi masyarakat pada Maret 2022, sebesar 99 persen populasi di Indonesia sudah memiliki antibodi.
Baca juga: PKGM bersama PHRI dan Polda Kalbar gelar vaksinasi COVID-19
Populasi yang sudah memiliki antibodi di level 3.000, 4.000-an. Dia berharap, akhir tahun capaian vaksinasi terus naik.
Pada Juli 2022, kata Budi, pemerintah kembali melakukan sero survei yang dapat dijadikan dasar pengambilan kebijakan terkait protokol kesehatan dan vaksinasi di Indonesia.
Pemerintah terus mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada menghadapi pandemi. Masyarakat harus tetap menjalankan protokol kesehatan, terutama menggunakan masker dan segera mendapatkan vaksinasi penguat untuk menjaga antibodi.Baca juga: Dinkes Kalbar gelar bincang COVID-19 di Wuhan secara daring
“Pesannya adalah tetap jalankan protokol kesehatan terutama terkait masker dan percepat juga 'booster'-nya (vaksinasi penguat) agar antibodinya kita tetap tinggi,” katanya.
Budi optimistis apabila dalam tiga bulan ke depan pandemi COVID-19 dapat dijaga dengan lebih baik, masyarakat akan lebih percaya diri untuk beraktivitas di luar rumah.
Hal tersebut, kata dia, akan berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi nasional.