Guru Besar  Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak, Prof Dr Eddy Suratman mengatakan ekonomi Kalbar minus 0,1 persen pada Triwulan I 2021 satu di antaranya karena faktor kurangnya belanja masyarakat.

"Keadaan ekonomi saat ini masih belum membaik. Salah satu penyebab mengapa pertumbuhan ekonomi di Kalbar minus 0,1 karena konsumsi rumah tangga yang negatif 1,5  persen pertumbuhannya," ujarnya di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan kondisi yang terjadi tersebut dikarenakan masyarakat yang mampu atau kelas menengah ke atas, dalam pola kerjanya di tengah pandemi saat ini cenderung untuk memperbanyak tabungan.

"Jika dilihat data dari perbankan tabungan rumah tangga kelas menengah ke atas mengalami peningkatan artinya mereka tidak berbelanja dan ini menyebabkan lambatnya pertumbuhan ekonomi," kata dia.

Sedangkan orang yang kurang mampu terpaksa  membelanjakan uang mereka, artinya yang mampu mengurangi belanja yang kurang mampu terpaksa belanja karena tidak ada hak ekonomi yang mendukung peningkatan pendapatan mereka.

"Jika dihubungkan dengan makna Idul Fitri, jika kita ingin membantu keadaan ekonomi inilah momentum bagi kelompok masyarakat untuk membagikan sebagian hartanya, menaikkan daya beli dari kelompok masyarakat umat Islam lain yang kurang beruntung atau kurang mampu," ujarnya.

Dirinya berharap ke depannya Muhammadiyah punya rumusan bagaimana bisa lebih nyata programnya untuk membantu masyarakat yang memang membutuhkan dan bagaimana mendorong pemerintah untuk ikut mendukung program tersebut.

Sementara itu Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalbar Pabali Musa menyampaikan harapannya untuk masyarakat saat Idul Fitri agar tetap membangun suasana Lebaran dengan kekeluargaan dan tetap menjalankan protokol kesehatan.

"Bangunlah suasana kekeluargaan yang penuh kehangatan saling memaafkan dan saling memberikan maaf lahir batin dan paling penting apapun ekspresi membangun kekeluargaan itu tetap barus menjaga protokol kesehatan dengan 3M. Baik untuk ibadah maupun interaksi sosial, hindari juga kerumunan dalam bentuk besar," kata dia.

Dirinya juga mengatakan jangan terlalu berlebihan dalam melaksanakan perayaan Idul Fitri.

"Masyarakat tetap sederhana bila perlu memperbanyak rasa kebersamaan dan berbagi kepada saudara-saudara kita yang sedang tidak beruntung pada situasi COVID-19 saat ini," kata dia.

Pewarta: Dedi /Tim Magang FKIP Untan Pontianak Yunita

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021