Pemerintah Provinsi Kalbar melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Pemerintah Kabupaten Sambas serta didukung pemerintah pusat terus melakukan upaya untuk pengembalian kejayaan jeruk siam Sambas.

"Jeruk siam Sambas atau lebih dikenal jeruk siam Pontianak sempat jaya pada 1992. Namun hingga ke sini dari luasan dan produksi turun. Untuk itu perlu dikembalikan kejayaannya karena ini merupakan komoditas unggulan tanaman hortikultura Kalbar," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum di Pontianak, Kamis.

Anum menjelaskan dari sisi budidaya dan teknologi untuk jeruk siam Sambas sudah tidak masalah. Hanya saja perlu menghadirkan panen yang terus ada sepanjang musim.

"Untuk budidaya dan teknologi untuk jeruk siam Sambas secara umum sudah tidak ada kendala. Hanya perlu pengaturan bagaimana setiap waktu ada panen sehingga produksi dan harga stabil. Selama ini musim panen sama dan menumpuk. Dengan buah banjir maka harga bisa turun dan pendapatan petani juga turun," jelasnya.

Menurutnya, agar buah jeruk selalu hadir setiap saat, pengembangan jeruk dengan teknologi buah berjenjang sepanjang tahun (Bujangseta) di Sambas sudah dihadirkan.

"Pengembangan jeruk dengan teknologi Bujangseta di Kabupaten Sambas seluas 1.000 hektare pada 2021 ini. Kegiatan pengembangan penerapan jeruk dengan teknologi Bujangseta di Sambas tersebut dituangkan dalam Inpres Nomor 1 tahun 2021, tentang percepatan pembangunan ekonomi pada kawasan perbatasan negara di Aruk, Mootain dan Skouw. Kabupaten Sambas satu di antara daerah perbatasan,” jelas dia.

Anum mengatakan dari beberapa pengalaman di lapangan secara histori pasang surutnya kejayaan jeruk di Sambas bukan terletak pada budidaya namun pasca panen.

"Jadi semangat atau tidak petani dan tidak pasang surut sebenarnya letak persoalannya di pasca panen. Petani butuh pasar yang luas dan harga tetap stabil. Kemudian perlu industri pengolahan. Sehingga produksi yang maksimal bisa diserap pasar. Harga tentu akan stabil. Dengan begitu maka keberlangsungan kejayaan jeruk pasti hadir," kata dia.

Dengan persoalan yang ada menurutnya tentu butuh koordinasi dan singkronisasi antar OPD. Sehingga dari hulu hingga hilir berjalan dengan baik.

"Perlu juga penguatan kelembangaan dan pemasaran. Intinya semua harus berkolaborasi untuk memajukan dan mengembalikan kejayaan jeruk Sambas," katanya.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021