Pemerintah Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat mulai menerapkan pengelolaan keuangan desa secara transparan dan akuntabel berbasis non tunai atau cash management system (CMS).

"Kita sudah melakukan kerja sama dengan Bank Kalbar untuk penerapan pengelolan keuangan desa berbasis non-tunai (CMS). Penerapan sistem pembayaran CMS tersebut merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Landak dalam mendukung terlaksananya transparansi pengelolaan keuangan dana desa," kata Bupati Landak Karolin Margret Natasa di Ngabang, Rabu.

Dia menjelaskan, dengan adanya sistem ini pengelolaan keuangan desa di Landak akan lebih tertata, transparan, akuntabel serta terlaksana dengan baik.

"Kita juga berharap kepada pihak Bank Kalbar selaku penyedia sistem supaya aplikasi ini terus dikembangkan dan memperhatikan kepentingan pengguna layanan. Misalnya layanan yang memiliki 5 tahapan dipangkas menjadi 2 tahapan hingga menjadi lebih ringkas," tuturnya.

Selain itu, Bupati Karolin juga mengatakan bahwa perkembangan teknologi saat ini menuntut penyelenggaraan pemerintahan untuk dapat beradaptasi mengikuti perkembangan zaman. Hal ini dikatakannya untuk memanfaatkan kemajuan teknologi guna meningkatkan kualitas kerja yang lebih produktif dan efisien.

"Untuk pengelolaan keuangan desa, kita telah menyediakan aplikasi berbasis teknologi diantaranya Sistem Keuangan Desa, Online Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara," katanya.

Sedangkan upaya pihaknya untuk mewujudkan transaksi keuangan yang aman, efektif dan efisien, pihak perbankan telah menyediakan beberapa fasilitas berbasis teknologi yaitu Cash Management System (CMS) yang hari ini kita luncurkan dan seluruh desa wajib menerapkan CMS ini untuk pembayaran pengasilan tetap (SILTAP) dan tunjangan.

Tidak lupa juga Bupati Karolin mengingatkan semua pihak untuk terus waspada terhadap COVID-19 dan tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Ingat, varian Varian Delta disebut Super Strain sudah ada di negara kita, kita ingin semua warga untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan karena varian ini bisa menyiasati sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan lebih banyak orang dirawat di rumah sakit, membuat angka kesakitan meningkat, dan menyebabkan keparahan penyakit, bisa 2,5 kali dari varian sebelumnya," kata Karolin.

Sementara itu Kepala Desa Hilir Kantor Yohanes saat ditemui dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa pihaknya sangat terbantu dengan adanya CMS ini guna memberikan pelayanan publik yang lebih baik.

"Kita sangat mengapresiasi Bupati Landak yang sudah mendukung kita dalam menata keuangan desa, juga kepada pihak BPD Kalbar yang telah menyediakan sistem ini. Adanya sistem CMS sangat membantu kita dalam mengelola keuangan, terlebih hal ini dapat mewujudkan sistem keuangan yang transparan guna meningkatkan kepercayaan warga kepada kita dalam mengelola keuangan desa," kata Yohanes.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021