Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar mencatat  pada Maret 2021, jumlah penduduk miskin di Kalbar mencapai 367,89 ribu orang (7,15 persen), berkurang sebesar 2,82 ribu orang dibandingkan dengan kondisi September 2020 yang sebesar 370,71 ribu orang (7,24 persen).

"Penduduk miskin adalah penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan," ujar Kepala BPS Kalbar, Moh Wahyu Yulianto di Pontianak, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September  2020 sebesar 4,86 persen turun menjadi 4,68 persen pada Maret 2021.

"Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada September 2020 sebesar 8,57 persen turun menjadi 8,54 persen pada Maret 2021," kata dia.

Ia menyebutkan selama periode September 2020 - Maret 2021, jumlah penduduk  miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 2,20 ribu orang (dari 89,10 ribu orang pada September 2020 menjadi 86,90 ribu orang pada Maret 2021).

"Sementara di daerah perdesaan turun sebanyak 620 orang (dari  281,61 ribu orang pada September 2020 menjadi 280,99 ribu orang  pada Maret 2021)," kata dia.

Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar  dibandingkan peranan komoditi bukan makanan. Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada Maret 2021  tercatat sebesar 76,62 persen.

"Empat jenis komoditi makanan yang berpengaruh paling besar terhadap nilai Garis Kemiskinan baik di perkotaan maupun di perdesaan adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras dan daging ayam ras. Sedangkan tiga jenis komoditi bukan makanan yang paling dominan adalah biaya perumahan, bensin dan listrik," kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021