Pontianak (ANTARA) - Pejabat Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat (Kalbar) menyebutkan bahwa nilai ekspor daerah tersebut tumbuh positif secara tahunan sebesar 3,09 persen dengan beberapa komoditas penopang utama seperti bahan kimia anorganik, karet dan minyak nabati.
"Pada periode Januari-November 2024, ekspor Kalimantan Barat meningkat sebesar 3,09 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023 namun pada November 2024 mengalami penurunan 2,71 persen dari Oktober 2024, yaitu dari 192,92 juta Dolar AS menjadi 187,70 juta Dolar AS, pencapaian selama tahun ini tetap signifikan," kata Kepala BPS Kalimantan Barat, Muhammad Saichudin di Pontianak Senin.
Ia menjelaskan, tercatat tiga komoditas unggulan yang menjadi penopang utama ekspor Kalbar yaitu bahan kimia anorganik (HS28), lemak dan minyak hewan/nabati (HS15), serta karet dan barang dari karet (HS40) dengan kontribusi masing-masing sebesar 53,58 persen, 28,96 persen, dan 7,26 persen terhadap total nilai ekspor.
"Ini menunjukkan bahwa Kalimantan Barat memiliki keunggulan komparatif di tiga sektor yang menjadi penopang utama ekspor," ucapnya.
Selain itu ketiga komoditas tersebut, terdapat pula kelompok barang seperti buah-buahan (HS08), kayu dan barang dari kayu (HS44), serta ampas dan sisa industri makanan (HS23) turut menyumbang nilai ekspor sebesar 11,95 juta Dolar AS atau setara 6,36 persen dari total ekspor.
Secara keseluruhan, sepuluh golongan barang utama menyumbang 99,05 persen dari total ekspor dengan pertumbuhan bulanan sebesar 0,42 persen, naik dari 185,14 juta Dolar AS menjadi 185,91 juta Dolar AS.
Ia menambahkan bahwa terdapat tiga negara tujuan utama ekspor Kalbar yaitu India, Tiongkok, dan Oman. Ketiga negara ini memberikan kontribusi sebesar 105,25 juta Dolar AS atau 56,07 persen dari total nilai ekspor pada November 2024.
Di sisi lain, nilai impor Kalimantan Barat pada November 2024 turun sebesar 26,37 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 68,72 juta Dolar AS menjadi 50,60 juta Dolar AS. Namun, jika dibandingkan secara tahunan, periode Januari-November 2024 mencatatkan peningkatan impor sebesar 46,62 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023.
Kelompok barang utama yang mendominasi impor adalah Mesin dan Peralatan Listrik (HS85), Bahan Bakar Mineral (HS27), serta Mesin-Mesin dan Peralatan Mekanik (HS84), dengan kontribusi sebesar 62,13 persen terhadap total impor. Sementara itu, barang seperti Pupuk (HS31), Kapal Laut dan Bangunan Terapung (HS89), serta Bahan Kimia Organik (HS29) menyumbang 24,62 persen dengan nilai 12,46 juta Dolar AS.