Bupati Sambas, Kalimantan Barat Satono meminta para orang tua mengambil peranan penting dalam membatasi anak-anak keluar malam di tengah pandemi COVID-19.

"Kepada bapak ibu sekalian, tolong beritahu kepada anaknya di rumah, dibatasi keluar malam. Tentu kita tak ingin anak-anak muda yang nongkrong di kafe membawa pulang virus kepada keluarga," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Senin.

Ia juga meminta masyarakat Kabupaten Sambas patuh terhadap arahan pemerintah, baik tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten terkait dengan pandemi ini.

"Jangan sampai kelalaian seseorang menyebabkan keselamatan orang lain terancam. Arahan pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten harus kita ikuti. Selama itu positif selama ada manfaatnya untuk kebaikan kita sebagai masyarakat," katanya.

Satono menyampaikan sebagai umat beragama, masyarakat Kabupaten Sambas tidak boleh putus berdoa agar dijauhkan dari penyakit apapun, termasuk COVID-19.

"Kita sama-sama menjaga, kita tidak tahu, yang namanya ajal tinggal menunggu sebab, makanya jangan putus doa agar dijauhkan dari COVID-19," katanya.

Dia mengaku selalu berdoa agar Kabupaten Sambas keluar dari status zona oranye dan menjadi zona hijau pandemi COVID-19.

Dia memohon masyarakat kooperatif dalam penanganan pandemi sehingga Sambas tidak menjadi zona merah penularan virus tersebut.

"Mudah-mudahan Sambas berubah status jadi zona oranye. Kalau merah kita tidak bisa ke mana-mana. Makan saja di dalam mobil, kita cuma bisa beli saja. Sambas ini masih enak, mau berapa jam makan di warung masih bisa. Makanya jaga protokol kesehatan," kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021