Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar mencatat dari sisi lapangan usaha ekonomi Kalbar Triwulan II-2021 tumbuh 10,81 persen (yoy).
"Pertumbuhan didukung oleh hampir semua lapangan usaha. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 56,58 persen, diikuti penyedia akomodasi dan makan minum sebesar 45,84 persen, dan konstruksi sebesar 2,23 persen," ujar Kepala BPS Kalbar, M. Wahyu Yulianto di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa struktur PDRB Kalbar menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan II-2021 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Pertanian, Kehutanan, dan perikanan, industri pengolahan, perdagangan besar- eceran, reparasi mobil- sepeda motor dan konstruksi masih mendominasi. Masing-masing lapangan usaha tersebut berkontribusi sebesar 21,11 persen, 16,91 persen, 12,80 dan 12,20 persen.
"Bila dilihat dari sumber pertumbuhan ekonomi Kalbar triwulan II-2021 (yoy), pertanian, kehutanan dan perikanan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,71 persen, diikuti perdagangan besar dan eceran dan reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 2,04 persen dan konstruksi sebesar 2,03 persen," jelas dia.
Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Triwulan II-2021 terhadap Triwulan II-2020 (yoy) hampir terjadi pada seluruh komponen, kecuali komponen impor barang dan jasa yang berkontraksi sebesar 1,86 persen.
Komponen dengan pertumbuhan tertinggi yaitu ekspor barang dan jasa sebesar 30,07 persen dan diikuti oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) sebesar 10,73 persen, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga (PK-LNPRT) tumbuh sebesar 7,05 persen, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PK-PMTB) tumbuh sebesar 3,11 persen, dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) kontraksi sebesar 1,56 persen.
“Struktur PDRB Kalbar menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku pada Triwulan II-2021 tidak menunjukkan perubahan yang berarti,” katanya.
Ia menambahkan aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh Komponen PK-RT yang mendominasi PDRB Kalbar. Komponen lainnya yang memiliki peranan besar terhadap PDRB secara berturut-turut adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), ekspor barang dan jasa, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P), impor barang dan jasa; komponen perubahan inventori dan komponen PK-LNPRT.
“Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalbar Triwulan II2021 (y0y), komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga merupakan komponen dengan sumber pertumbuhan terbesar, yakni sebesar 5,51 persen, diikuti komponen Ekspor dan komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah dengan sumber pertumbuhan masing-masing sebesar 1,86 persen dan 1,18 persen. Sementara sumber pertumbuhan ekonomi Kalbar dari komponen lainnya kisaran 2,26 persen,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Pertumbuhan didukung oleh hampir semua lapangan usaha. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 56,58 persen, diikuti penyedia akomodasi dan makan minum sebesar 45,84 persen, dan konstruksi sebesar 2,23 persen," ujar Kepala BPS Kalbar, M. Wahyu Yulianto di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa struktur PDRB Kalbar menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan II-2021 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Pertanian, Kehutanan, dan perikanan, industri pengolahan, perdagangan besar- eceran, reparasi mobil- sepeda motor dan konstruksi masih mendominasi. Masing-masing lapangan usaha tersebut berkontribusi sebesar 21,11 persen, 16,91 persen, 12,80 dan 12,20 persen.
"Bila dilihat dari sumber pertumbuhan ekonomi Kalbar triwulan II-2021 (yoy), pertanian, kehutanan dan perikanan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,71 persen, diikuti perdagangan besar dan eceran dan reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 2,04 persen dan konstruksi sebesar 2,03 persen," jelas dia.
Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Triwulan II-2021 terhadap Triwulan II-2020 (yoy) hampir terjadi pada seluruh komponen, kecuali komponen impor barang dan jasa yang berkontraksi sebesar 1,86 persen.
Komponen dengan pertumbuhan tertinggi yaitu ekspor barang dan jasa sebesar 30,07 persen dan diikuti oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) sebesar 10,73 persen, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga (PK-LNPRT) tumbuh sebesar 7,05 persen, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PK-PMTB) tumbuh sebesar 3,11 persen, dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) kontraksi sebesar 1,56 persen.
“Struktur PDRB Kalbar menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku pada Triwulan II-2021 tidak menunjukkan perubahan yang berarti,” katanya.
Ia menambahkan aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh Komponen PK-RT yang mendominasi PDRB Kalbar. Komponen lainnya yang memiliki peranan besar terhadap PDRB secara berturut-turut adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), ekspor barang dan jasa, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P), impor barang dan jasa; komponen perubahan inventori dan komponen PK-LNPRT.
“Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalbar Triwulan II2021 (y0y), komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga merupakan komponen dengan sumber pertumbuhan terbesar, yakni sebesar 5,51 persen, diikuti komponen Ekspor dan komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah dengan sumber pertumbuhan masing-masing sebesar 1,86 persen dan 1,18 persen. Sementara sumber pertumbuhan ekonomi Kalbar dari komponen lainnya kisaran 2,26 persen,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021