Sebanyak 41 guru SD dan SMP negeri tersebar di sembilan kecamatan di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat mengikuti kegiatan literasi menulis untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan kepenulisan mereka.
"Dalam pelatihan literasi menulis ini kami mendatangkan sejumlah pemateri dari Untan Pontianak, yakni Dr. Aswandi, M. Pd. dan Heriyanto, Pemred Pontianak Post melalui 'workshop' (lokakarya) 'Literasi Menulis Guru'," kata Koordinator Wilayah (Korwil) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Sungai Kakap Agus Anwari di Sungai Raya, Rabu.
Dia menjelaskan lokakarya ini diagendakan beberapa bulan lalu, namun karena kondisi penularan COVID-19 tidak bisa dikontrol, sehingga pelaksanaan sempat ditunda.
Dengan kondisi sekarang, selaku koordinator pelaksana lokakarya, Agus mengatakan pihaknya melakukan kombinasi kegiatan itu antara tatap muka dan daring.
"Hari ini kita lakukan secara tatap muka dengan penyampaian materi-materi pokok, kemudian dua hari selanjutnya dilakukan secara daring," kata dia.
Agus mengatakan lokakarya itu semestinya secara konsisten dilaksanakan dan menyebar kepada sekolah-sekolah, sehingga dampaknya tidak hanya guru yang merasakan, namun juga murid-murid bisa terpacu untuk aktif menulis.
"Saat ini kemampuan menulis menjadi kebutuhan dasar bagi guru untuk kebutuhan profesi mereka, setidaknya untuk jenjang karir kepangkatan, seperti menulis artikel ilmiah hingga penelitian tindakan kelas dan jurnal ilmiah," katanya.
Dengan proses bimbingan yang dilakukan dalam lokakarya ini, ia optimistis peserta akan melewati alur literasi yang sudah disusun.
"Dari yang tidak paham menjadi paham, dari yang belum bisa menjadi menguasai. Itu yang kita inginkan kepada seluruh peserta," tutur Agus.
Baca juga: Guru harus bisa menulis
Baca juga: Guru Prancis Menulis 'Bangkitnya Raksasa Indonesia'
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Dalam pelatihan literasi menulis ini kami mendatangkan sejumlah pemateri dari Untan Pontianak, yakni Dr. Aswandi, M. Pd. dan Heriyanto, Pemred Pontianak Post melalui 'workshop' (lokakarya) 'Literasi Menulis Guru'," kata Koordinator Wilayah (Korwil) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Sungai Kakap Agus Anwari di Sungai Raya, Rabu.
Dia menjelaskan lokakarya ini diagendakan beberapa bulan lalu, namun karena kondisi penularan COVID-19 tidak bisa dikontrol, sehingga pelaksanaan sempat ditunda.
Dengan kondisi sekarang, selaku koordinator pelaksana lokakarya, Agus mengatakan pihaknya melakukan kombinasi kegiatan itu antara tatap muka dan daring.
"Hari ini kita lakukan secara tatap muka dengan penyampaian materi-materi pokok, kemudian dua hari selanjutnya dilakukan secara daring," kata dia.
Agus mengatakan lokakarya itu semestinya secara konsisten dilaksanakan dan menyebar kepada sekolah-sekolah, sehingga dampaknya tidak hanya guru yang merasakan, namun juga murid-murid bisa terpacu untuk aktif menulis.
"Saat ini kemampuan menulis menjadi kebutuhan dasar bagi guru untuk kebutuhan profesi mereka, setidaknya untuk jenjang karir kepangkatan, seperti menulis artikel ilmiah hingga penelitian tindakan kelas dan jurnal ilmiah," katanya.
Dengan proses bimbingan yang dilakukan dalam lokakarya ini, ia optimistis peserta akan melewati alur literasi yang sudah disusun.
"Dari yang tidak paham menjadi paham, dari yang belum bisa menjadi menguasai. Itu yang kita inginkan kepada seluruh peserta," tutur Agus.
Baca juga: Guru harus bisa menulis
Baca juga: Guru Prancis Menulis 'Bangkitnya Raksasa Indonesia'
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021