Sejumlah intake (bangunan pengambilan air baku) Perumda Air Minum Gunung Poteng (AMGP) Singkawang, Kalimantan Barat, mengalami kekeringan akibat cuaca panas yang terjadi dalam dua pekan di bulan Oktober 2021.

"Kami mengimbau ke masyarakat untuk selalu menyiapkan tempat penampungan air guna mengantisipasi kekurangan air bersih. Hal itu dikarenakan persediaan air di Intake gratifikasi Eria dan Hangmuy terjadi penurunan debit sumber air baku," kata Kabag operasional Perumda AMGP Singkawang, Sutedi di Singkawang, Jumat.

Sehingga hal tersebut menyebabkan terjadinya pengurangan distribusi air bersih ke pelanggan.

Menurutnya, pengurangan debit air dari hari biasanya mencapai 60 persen terutama di Intake Eria, sehingga antisipasi dari Perumda AMGP harus mengoptimalkan intake-intake air permukaan seperti sungai.

"Sekarang yang menjadi andalan kita di musim panas sekarang ini adalah Intake Sungai Semelagi untuk masuk ke IPA Roban. Disamping itu kami selalu melakukan pengecekan rutinitas baik pagi dan malam hari pada daerah-daerah pelayanan yang mungkin menjadi dampak gangguan," ujarnya.

Baca juga: Air baku PDAM Singkawang mulai kering
Baca juga: PDAM Singkawang usulkan 2100 calon pelanggan melalui program hibah
Baca juga: PDAM Kota Singkawang siapkan layanan "SMS Gateway" ke pelanggan


Meski mengalami kekurangan debit air, Sutedi mengklaim jika pelayanan air bersih ke pelanggan tetap berjalan dengan lancar.

"Karena yang kami perhatikan hanyalah kontinyuitas pompa jangan sampai ada yang mati atau rusak," ungkapnya.

Selain cuaca panas, menurutnya dengan adanya perbaikan dan pelebaran jalan juga menjadi salah satu penyebab pendistribusian air menjadi tidak lancar.

"Karena kegiatan tersebut dapat berdampak pada perpipaan, karena letak pipanya ada di bahu jalan, sehingga apabila terjadi kebocoran (tersentuh atau terkena alat berat), maka dampaknya bisa ke pelanggan," jelasnya.

Khusus di musim proyek sekarang ini, dalam sehari ada sekitar 4-5 laporan dari masyarakat mengenai kebocoran pipa. Dimana daerah yang rawan terjadi kebocoran pipa yakni Jalan Dr Sutomo dan Trisula.

"Namun begitu ada laporan langsung kami eksekusi. Karena kalau tidak segera ditangani maka akan menjadi kebocoran (NRW) dan pelanggan akan konplin ke kantor, itu yang kami hindari," tutupnya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021