Komandan Satuan tugas (Dansatgas) pengamanan perbatasan (Pamtas) RI-Malaysia Yonif 144/JY Letkol Inf Andri Suratman mengatakan kerajinan tangan kain tenun merupakan warisan budaya bangsa yang sampai saat ini dilestarikan warga di daerah perbatasan.
"Ada kerajinan menenun di Desa Sungai Antu Puring Kencana di sana anggota kami mencoba untuk belajar, sekaligus memberikan pemahaman kepada warga, tenun merupakan warisan leluhur dan kebanggaan bangsa Indonesia," kata Letkol Inf Andri Suratman, di Badau perbatasan Indonesia-Malaysia wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Minggu (17/10).
Andri mengatakan budaya warisan bangsa Indonesia di daerah perbatasan itu mesti terus dilestarikan, selain menjadi kebanggaan bangsa Indonesia melestarikan kerajinan tangan itu juga salah satu wujud kecintaan warga perbatasan terhadap NKRI.
Sementara itu, Anggota Satgas Pamtas Yonif 144/JY Serda Parlin bersama dua rekannya mengaku sangat senang bisa belajar menenun.
"Kami berusaha belajar budaya menenun dan kita junjung tinggi kerajinan menenun serta selalu menjaga nilai luhur budaya bangsa sekalipun kami tugas di perbatasan"," ucap Serda Palin.
Salah satu warga Desa Sungai Antu Kecamatan Puring Kencana perbatasan Indonesia-Malaysia Andreas merasa bangga atas kemauan Anggota Satgas Pamtas Yonif 144/JY yang mau belajar menenun.
"Kami merasa sangat senang ada Satgas Pamtas yang mau belajar menenun budaya kami masyarakat di perbatasan, bahkan bapak TNI itu juga memesan buah karya tangan kami," kata Andreas.
Ia mengatakan kerajinan tangan menenun itu merupakan turun temurun dari nenek moyang suku Dayak di Puring Kencana.
"Sampai saat ini warisan menenun itu selalu kami lestarikan, kain tenun yang kami tenun biasanya kami jual juga ke Malaysia, itu suatu kebanggan kita warga Negara Indonesia," kata Andreas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Ada kerajinan menenun di Desa Sungai Antu Puring Kencana di sana anggota kami mencoba untuk belajar, sekaligus memberikan pemahaman kepada warga, tenun merupakan warisan leluhur dan kebanggaan bangsa Indonesia," kata Letkol Inf Andri Suratman, di Badau perbatasan Indonesia-Malaysia wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Minggu (17/10).
Andri mengatakan budaya warisan bangsa Indonesia di daerah perbatasan itu mesti terus dilestarikan, selain menjadi kebanggaan bangsa Indonesia melestarikan kerajinan tangan itu juga salah satu wujud kecintaan warga perbatasan terhadap NKRI.
Sementara itu, Anggota Satgas Pamtas Yonif 144/JY Serda Parlin bersama dua rekannya mengaku sangat senang bisa belajar menenun.
"Kami berusaha belajar budaya menenun dan kita junjung tinggi kerajinan menenun serta selalu menjaga nilai luhur budaya bangsa sekalipun kami tugas di perbatasan"," ucap Serda Palin.
Salah satu warga Desa Sungai Antu Kecamatan Puring Kencana perbatasan Indonesia-Malaysia Andreas merasa bangga atas kemauan Anggota Satgas Pamtas Yonif 144/JY yang mau belajar menenun.
"Kami merasa sangat senang ada Satgas Pamtas yang mau belajar menenun budaya kami masyarakat di perbatasan, bahkan bapak TNI itu juga memesan buah karya tangan kami," kata Andreas.
Ia mengatakan kerajinan tangan menenun itu merupakan turun temurun dari nenek moyang suku Dayak di Puring Kencana.
"Sampai saat ini warisan menenun itu selalu kami lestarikan, kain tenun yang kami tenun biasanya kami jual juga ke Malaysia, itu suatu kebanggan kita warga Negara Indonesia," kata Andreas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021