Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Tengah bersinergi dengan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Kota Pontianak, Kalimantan Barat, dalam pelaksanaan tugas berkaitan dengan pengawasan kawasan konservasi laut.
"Kami siap bersinergi bersama dalam kegiatan pengawasan maupun pengelolaan kawasan konservasi," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalteng, Darliansjah di Palangka Raya, Rabu.
Dijelaskannya, melalui sinergi dan rencana kegiatan bersama dapat memacu serta meningkatkan pengelolaan kawasan konservasi yang efektif, berkelanjutan serta memberi manfaat yang besar terhadap perekonomian.
"Namun dengan tetap mengedepankan kelestarian kawasan konservasi," terang Darliansjah.
Pada Senin (15/11) pihaknya telah melakukan pertemuan bersama BPSPL Kota Pontianak di Palangka Raya, untuk berkoordinasi tentang rencana aksi nasional konservasi mamalia laut dan hewan dilindungi.
Terkait hal itu, BPSPL memfokuskan pada biota yang dilindungi terutama semua hewan bersirip yang masuk dalam Apendiks CITES.
Kemudian BPSPL juga melakukan pendampingan untuk penataan ruang dalam rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP3K), dengan mitigasi berupa penanaman mangrove dan kegiatan jasa kelautan atau pengelolaan sumber daya laut dan pesisir, berupa bantuan sarana prasarana kepada kelompok masyarakat pengawas atau Pokmaswas.
Bantuan yang telah diberikan diharapkan tidak hanya dalam aspek perlindungan, pengembangan pelestarian maupun pemanfaatan kelestarian lingkungan, tetapi juga memberikan efek di sektor ekonom atau manfaat kepada masyarakat sekitar.
Kepala BPSPL Pontianak Andry I Sukmoputra menyampaikan, pihaknya telah mengusulkan Pantai Kubu menjadi Desa Wisata Bahari, sehingga diharapkan masyarakat yang selama ini sebagai nelayan dapat menggunakan momen tersebut, berpartisipasi mengembangkan potensi daerah.
"Dalam perencanaannya, kami juga akan membuka satker wilayah Kalimantan Tengah khususnya dalam hal pengawasan dan pengelolaan kawasan konservasi, dan penempatannya direncanakan di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat," ungkapnya.
BPSPL Pontianak membuat basis data dalam satu aplikasi yang data-datanya diperoleh dari survei lapangan atau primer, maupun data sekunder yang kemudian akan diverifikasi Dislutkan Kalteng. Bertujuan agar data yang dihasilkan seragam. Hal ini akan membantu dalam penyusunan program mana yang nantinya dapat dikembangkan di Kalteng.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Kami siap bersinergi bersama dalam kegiatan pengawasan maupun pengelolaan kawasan konservasi," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalteng, Darliansjah di Palangka Raya, Rabu.
Dijelaskannya, melalui sinergi dan rencana kegiatan bersama dapat memacu serta meningkatkan pengelolaan kawasan konservasi yang efektif, berkelanjutan serta memberi manfaat yang besar terhadap perekonomian.
"Namun dengan tetap mengedepankan kelestarian kawasan konservasi," terang Darliansjah.
Pada Senin (15/11) pihaknya telah melakukan pertemuan bersama BPSPL Kota Pontianak di Palangka Raya, untuk berkoordinasi tentang rencana aksi nasional konservasi mamalia laut dan hewan dilindungi.
Terkait hal itu, BPSPL memfokuskan pada biota yang dilindungi terutama semua hewan bersirip yang masuk dalam Apendiks CITES.
Kemudian BPSPL juga melakukan pendampingan untuk penataan ruang dalam rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP3K), dengan mitigasi berupa penanaman mangrove dan kegiatan jasa kelautan atau pengelolaan sumber daya laut dan pesisir, berupa bantuan sarana prasarana kepada kelompok masyarakat pengawas atau Pokmaswas.
Bantuan yang telah diberikan diharapkan tidak hanya dalam aspek perlindungan, pengembangan pelestarian maupun pemanfaatan kelestarian lingkungan, tetapi juga memberikan efek di sektor ekonom atau manfaat kepada masyarakat sekitar.
Kepala BPSPL Pontianak Andry I Sukmoputra menyampaikan, pihaknya telah mengusulkan Pantai Kubu menjadi Desa Wisata Bahari, sehingga diharapkan masyarakat yang selama ini sebagai nelayan dapat menggunakan momen tersebut, berpartisipasi mengembangkan potensi daerah.
"Dalam perencanaannya, kami juga akan membuka satker wilayah Kalimantan Tengah khususnya dalam hal pengawasan dan pengelolaan kawasan konservasi, dan penempatannya direncanakan di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat," ungkapnya.
BPSPL Pontianak membuat basis data dalam satu aplikasi yang data-datanya diperoleh dari survei lapangan atau primer, maupun data sekunder yang kemudian akan diverifikasi Dislutkan Kalteng. Bertujuan agar data yang dihasilkan seragam. Hal ini akan membantu dalam penyusunan program mana yang nantinya dapat dikembangkan di Kalteng.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021