Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalimantan Barat (Kalbar) mencatat pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Kalbar sudah mencapai 138.007 merchant.

"Pada triwulan I 2021 pengguna QRIS di Kalbar baru 70.533 merchant, triwulan II 83.580 merchant dan hingga kini sudah mencapai 138.007 merchant," ujarnya Kepala KPw BI Kalbar, Agus Chusaini dalam Pertemuan Tahunan BI di Pontianak, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa pengguna QRIS semakin meningkat seiring dengan upaya perluasan elektronifikasi sistem pembayaran di masyarakat. Saat ini, jumlah pengguna transaksi nontunai terbesar itu didominasi oleh Usaha Mikro (UMI).

"Apabila dilihat secara spasial, QRIS terbanyak digunakan di kota Pontianak yang telah terdapat 50.587 merchant menggunakan QRIS. Berbagai program penguatan digitalisasi telah dilakukan di antaranya dengan melakukan sosialisasi QRIS di berbagai daerah di Kalimantan baik secara online maupun offline," katanya.

Ia menambahkan upaya penguatan digitalisasi juga dilakukan oleh BI bersinergi dengan pemerintah daerah melalui pembentukan dan penandatanganan TP2DD di tingkat pemerintah provinsi serta seluruh Pemda kabupaten atau kota di Kalbar.

"Provinsi Kalbar saat ini menjadi provinsi pertama di Kalimantan yang mendapat pencapaian 100 persen terbentuknya TP2DD," jelasnya.

Terkait area sistem pembayaran tunai, jumlah uang keluar yang diedarkan BI untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tercatat selama 2021 mencapai Rp2,66 triliun. Sementara aliran uang masuk ke BI tercatat sebesar Rp1,85 triliun.

"Dengan kondisi saat ini sehingga terjadi net outflow sebesar Rp0,81 triliun. Bank Indonesia selalu berupaya untuk memenuhi kebutuhan uang kartal di masyarakat termasuk melakukan estimasi kebutuhan uang menjelang natal dan tahun baru di bulan depan," katanya.
 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021