Bupati Sintang Provinsi Kalimantan Barat Jarot Winarno mengatakan rumah betang suku Dayak memiliki filosofis yang tinggi seperti gotong royong dan rasa kebersamaan.

"Rumah betang itu simbol dan memiliki filosofis yang tinggi seperti gotong royong dan masyarakat Dayak terbesar di Sintang bisa memupuk kebersamaan diantara masyarakat Sintang yang lainnya," kata Jarot Winarno, saat launching penggunaan rumah betang, di Sintang, Selasa.

Disampaikan Jarot, rumah betang Sintang itu megah, melewati sejarah panjang penuh masalah dan prasangka saat pembangunannya.

"Jangan ada prasangka lagi diantara kita. Semuanya kita bangun sebaik-baiknya," ucap Jarot.

Menurut Jarot, Rumah Betang tersebut akan dikelola oleh Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Sintang untuk dibenahi tata ruang seperti taman, pagar dan halaman.

"Silakan bermusyawarah untuk menentukan nama Betang itu, bersama Dewan Adat Dayak Kabupaten Sintang. Semoga Rumah Betang tersebut bermanfaat bagi kita semua," ucap Jarot.

Ia juga berpesan agar keamanan dan ketertiban serta rasa kebersamaan dan keharmonisan harus tetap dijaga.

"Lex Populi Suprema Lex Esto yang berarti kemanusiaan merupakan hukum tertinggi. Maka dari itu, kemanusiaan kita dahulukan. Solidaritas tanpa batas kita utamakan," kata dia.***3***
Caption: Bupati Sintang Jarot Winarno saat melaunching operasional penggunaan Rumah Betang di Kabupaten Sintang wilayah Kalimantan Barat. ANTARA/HO-Prokopim Setda Sintang (Teofilusianto Timotius)

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022