Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Edi Rusdi Kamtono mengimbau kepada masyarakat agar melaporkan kepada pihak aparat keamanan apabila menemukan pembakar lahan supaya diproses hukum.
"Kami saat ini sedang melakukan penelusuran apakah ada kemungkinan beberapa lahan gambut sengaja dibakar atau terbakar akibat cuaca panas," kata Edi Rusdi Kamtono saat turun langsung meninjau kebakaran lahan di Jalan Sepakat 2 ujung Kelurahan Bansir Darat, Kecamatan Pontianak Tenggara, Jumat.
Kondisi cuaca yang panas dan sudah lama tidak turun hujan di Kota Pontianak mengakibatkan sejumlah lahan terbakar. Namun tidak menutup kemungkinan lahan tersebut sengaja dibakar, katanya.
"Kita sedang mencari pelaku pembakar, jika ada warga yang melihat orang membakar segera laporkan bahkan kalau dapat difoto itu lebih bagus," tegasnya.
Dari pengamatannya, lahan yang terbakar ini jauh dari permukiman dan kondisinya semak belukar. Dalam kondisi cuaca seperti sekarang ini, lahan gambut sangat rentan terbakar bila terkena panas terik matahari.
Agar tidak meluas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak bersama para relawan pemadam kebakaran berupaya melakukan pemadaman dan membasahi lahan gambut secara merata. Surutnya air mengakibatkan para pemadam kesulitan memperoleh sumber air, oleh sebab itu pihaknya sedang mengerahkan ekskavator untuk membuat tandon-tandon (penampungan air) sementara untuk sumber air.
"Kita akan menggunakan ekskavator untuk menggali parit yang ada agar ada sumber air, lalu pembuatan sumur bor sebagai sumber air," ungkap Edi
Menurutnya, sudah hampir sepekan kebakaran lahan mulai terjadi, yang diawali kebakaran kecil hingga merembet lebih luas lagi. Untuk itu pihaknya melakukan penyekatan agar api tidak meluas ke lahan-lahan di sekitarnya dengan membasahi lahan.
"Kita minta tidak ada warga yang mencoba-coba membakar sekecil apapun itu," imbaunya.
Kebakaran lahan yang terjadi membuat warga sekitar kuatir karena jaraknya hampir mendekati permukiman, bahkan jaraknya sekitar 100 meter dari permukiman warga. Ia berharap semua pihak bahu-membahu bersama-sama berjibaku memadamkan api agar tidak merembet ke permukiman warga.
"Selama lahan gambut masih luas maka kita harus membuat sekat-sekat jika terjadi kebakaran sehingga tidak akan meluas," katanya.
Edi mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membakar sampah maupun membersihkan atau membuka lahan dengan cara membakar. Apalagi di saat musim panas seperti sekarang ini api dengan mudah menjalar menghanguskan lahan dan membahayakan bagi penduduk sekitar.
"Pemerintah Kota Pontianak bersama unsur TNI/Polri beserta masyarakat hingga di tingkat RT/RW sudah melakukan upaya pemantauan dan koordinasi untuk menjaga lingkungannya dari kebakaran lahan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Kami saat ini sedang melakukan penelusuran apakah ada kemungkinan beberapa lahan gambut sengaja dibakar atau terbakar akibat cuaca panas," kata Edi Rusdi Kamtono saat turun langsung meninjau kebakaran lahan di Jalan Sepakat 2 ujung Kelurahan Bansir Darat, Kecamatan Pontianak Tenggara, Jumat.
Kondisi cuaca yang panas dan sudah lama tidak turun hujan di Kota Pontianak mengakibatkan sejumlah lahan terbakar. Namun tidak menutup kemungkinan lahan tersebut sengaja dibakar, katanya.
"Kita sedang mencari pelaku pembakar, jika ada warga yang melihat orang membakar segera laporkan bahkan kalau dapat difoto itu lebih bagus," tegasnya.
Dari pengamatannya, lahan yang terbakar ini jauh dari permukiman dan kondisinya semak belukar. Dalam kondisi cuaca seperti sekarang ini, lahan gambut sangat rentan terbakar bila terkena panas terik matahari.
Agar tidak meluas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak bersama para relawan pemadam kebakaran berupaya melakukan pemadaman dan membasahi lahan gambut secara merata. Surutnya air mengakibatkan para pemadam kesulitan memperoleh sumber air, oleh sebab itu pihaknya sedang mengerahkan ekskavator untuk membuat tandon-tandon (penampungan air) sementara untuk sumber air.
"Kita akan menggunakan ekskavator untuk menggali parit yang ada agar ada sumber air, lalu pembuatan sumur bor sebagai sumber air," ungkap Edi
Menurutnya, sudah hampir sepekan kebakaran lahan mulai terjadi, yang diawali kebakaran kecil hingga merembet lebih luas lagi. Untuk itu pihaknya melakukan penyekatan agar api tidak meluas ke lahan-lahan di sekitarnya dengan membasahi lahan.
"Kita minta tidak ada warga yang mencoba-coba membakar sekecil apapun itu," imbaunya.
Kebakaran lahan yang terjadi membuat warga sekitar kuatir karena jaraknya hampir mendekati permukiman, bahkan jaraknya sekitar 100 meter dari permukiman warga. Ia berharap semua pihak bahu-membahu bersama-sama berjibaku memadamkan api agar tidak merembet ke permukiman warga.
"Selama lahan gambut masih luas maka kita harus membuat sekat-sekat jika terjadi kebakaran sehingga tidak akan meluas," katanya.
Edi mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membakar sampah maupun membersihkan atau membuka lahan dengan cara membakar. Apalagi di saat musim panas seperti sekarang ini api dengan mudah menjalar menghanguskan lahan dan membahayakan bagi penduduk sekitar.
"Pemerintah Kota Pontianak bersama unsur TNI/Polri beserta masyarakat hingga di tingkat RT/RW sudah melakukan upaya pemantauan dan koordinasi untuk menjaga lingkungannya dari kebakaran lahan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022