Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat mendorong partisipasi perempuan dan penyandang disabilitas dalam perencanaan pembangunan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tematik Perempuan, Anak, dan Penyandang Disabilitas Tahun 2022.
USAID SEGAR dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Pontianak, Kamis, menyatakan musrenbang tersebut mengusung tema "Peningkatan partisipasi perempuan, perlindungan anak, dan akses penyandang disabilitas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang Inklusif".
Selain mendorong partisipasi perempuan dan penyandang disabilitas dalam proses perencanaan pembangunan, Musrenbang itu juga bertujuan memastikan isu-isu mengenai perempuan, perlindungan anak, dan kepedulian terhadap penyandang disabilitas, yang tertuang dengan baik dalam rencana dan anggaran pembangunan di Kabupaten Kubu Raya, termasuk dalam aspek pengelolaan sumber daya alam dan tata kelola lingkungan.
Musrenbang dilaksanakan atas kolaborasi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kubu Raya dengan USAID Sustainable Environmental Governance Across Regions (SEGAR) dan Wahana Visi Indonesia (WVI).
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan dalam sambutannya menyatakan pihaknya berharap melalui Musrenbang Tematik ini, Pemkab Kubu Raya bersama para pemangku kepentingan lain di wilayah setempat dapat memperkuat sinergi dan kolaborasi program dengan semangat "kepong bakol" atau bergotong royong.
"Selain itu juga mengintegrasikan aspek pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan kesetaraan akses bagi penyandang disabilitas," katanya.
Terkait dengan komitmen Kabupaten Kubu Raya dalam mendorong percepatan pertumbuhan hijau, dia juga berharap kegiatan ini mampu merumuskan indikator penerapan pertumbuhan hijau yang terintegrasi dengan penerapan prinsip kesetaraan gender dan inklusi sosial yang lebih terukur dan memberikan dampak nyata hingga di tingkat tapak (bawah).
Sementara itu Kepala Bappedalitbang Kubu Raya, Amini Maros menyatakan kegiatan tersebut adalah lanjutan dari rangkaian pra-Musrenbang Perempuan, Anak, dan Disabilitas Tingkat Kecamatan yang sudah dilakukan di sembilan kecamatan se-Kubu Raya.
Mengawal isu perempuan, anak, dan penyandang disabilitas dalam proses musrenbang yang dimulai dari tingkat desa dan kecamatan merupakan terobosan dari Bappedalitbang Kubu Raya, katanya menambahkan.
Kepala DP3KB Kubu Raya, Dyah Tut Wuri Handayani dalam kesempatan yang sama mengatakan sebagian dari hasil rumusan rekomendasi Musrenbang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Penyandang Disabilitas Tahun 2021 sudah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.
Dia menambahkan, masih ada beberapa butir rekomendasi yang masih belum terwujud. "Untuk itu kami menargetkan Musrenbang Tematik tahun ini bisa lebih konkret, realistis, dan mampu memetakan potensi kolaborasi dari para pihak dalam merumuskan hasil dan rekomendasi sehingga bisa dicapai dengan semangat kerja bersama," ujar Dyah.
Musrenbang Tematik Perempuan, Anak, dan Penyandang Disabilitas dihadiri sekitar 70 peserta dan terdiri dari berbagai elemen, seperti organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, mitra pembangunan, perwakilan perusahaan, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil, termasuk organisasi perempuan.
Dyah menegaskan keterlibatan USAID SEGAR dan WVI mendukung penyelenggaraan musrenbang juga merupakan bentuk konkret penerapan Goal 17 dari TPB, yakni memperkuat kemitraan strategis dalam pencapaian TPB di Kubu Raya serta implementasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Pokja Percepatan Pertumbuhan Hijau Kubu Raya sebagai platform forum multi pihak (Multi Stakeholder Forum).
USAID Sustainable Environmental Governance Across Regions (SEGAR) merupakan proyek yang didanai Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (The United States Agency for International Development – USAID), bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Sebagai sebuah inisiatif lima tahun sejak 2021 hingga 2026.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
USAID SEGAR dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Pontianak, Kamis, menyatakan musrenbang tersebut mengusung tema "Peningkatan partisipasi perempuan, perlindungan anak, dan akses penyandang disabilitas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang Inklusif".
Selain mendorong partisipasi perempuan dan penyandang disabilitas dalam proses perencanaan pembangunan, Musrenbang itu juga bertujuan memastikan isu-isu mengenai perempuan, perlindungan anak, dan kepedulian terhadap penyandang disabilitas, yang tertuang dengan baik dalam rencana dan anggaran pembangunan di Kabupaten Kubu Raya, termasuk dalam aspek pengelolaan sumber daya alam dan tata kelola lingkungan.
Musrenbang dilaksanakan atas kolaborasi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kubu Raya dengan USAID Sustainable Environmental Governance Across Regions (SEGAR) dan Wahana Visi Indonesia (WVI).
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan dalam sambutannya menyatakan pihaknya berharap melalui Musrenbang Tematik ini, Pemkab Kubu Raya bersama para pemangku kepentingan lain di wilayah setempat dapat memperkuat sinergi dan kolaborasi program dengan semangat "kepong bakol" atau bergotong royong.
"Selain itu juga mengintegrasikan aspek pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan kesetaraan akses bagi penyandang disabilitas," katanya.
Terkait dengan komitmen Kabupaten Kubu Raya dalam mendorong percepatan pertumbuhan hijau, dia juga berharap kegiatan ini mampu merumuskan indikator penerapan pertumbuhan hijau yang terintegrasi dengan penerapan prinsip kesetaraan gender dan inklusi sosial yang lebih terukur dan memberikan dampak nyata hingga di tingkat tapak (bawah).
Sementara itu Kepala Bappedalitbang Kubu Raya, Amini Maros menyatakan kegiatan tersebut adalah lanjutan dari rangkaian pra-Musrenbang Perempuan, Anak, dan Disabilitas Tingkat Kecamatan yang sudah dilakukan di sembilan kecamatan se-Kubu Raya.
Mengawal isu perempuan, anak, dan penyandang disabilitas dalam proses musrenbang yang dimulai dari tingkat desa dan kecamatan merupakan terobosan dari Bappedalitbang Kubu Raya, katanya menambahkan.
Kepala DP3KB Kubu Raya, Dyah Tut Wuri Handayani dalam kesempatan yang sama mengatakan sebagian dari hasil rumusan rekomendasi Musrenbang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Penyandang Disabilitas Tahun 2021 sudah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.
Dia menambahkan, masih ada beberapa butir rekomendasi yang masih belum terwujud. "Untuk itu kami menargetkan Musrenbang Tematik tahun ini bisa lebih konkret, realistis, dan mampu memetakan potensi kolaborasi dari para pihak dalam merumuskan hasil dan rekomendasi sehingga bisa dicapai dengan semangat kerja bersama," ujar Dyah.
Musrenbang Tematik Perempuan, Anak, dan Penyandang Disabilitas dihadiri sekitar 70 peserta dan terdiri dari berbagai elemen, seperti organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, mitra pembangunan, perwakilan perusahaan, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil, termasuk organisasi perempuan.
Dyah menegaskan keterlibatan USAID SEGAR dan WVI mendukung penyelenggaraan musrenbang juga merupakan bentuk konkret penerapan Goal 17 dari TPB, yakni memperkuat kemitraan strategis dalam pencapaian TPB di Kubu Raya serta implementasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Pokja Percepatan Pertumbuhan Hijau Kubu Raya sebagai platform forum multi pihak (Multi Stakeholder Forum).
USAID Sustainable Environmental Governance Across Regions (SEGAR) merupakan proyek yang didanai Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (The United States Agency for International Development – USAID), bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Sebagai sebuah inisiatif lima tahun sejak 2021 hingga 2026.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022